Kajian
The University of Birmingham adalah salah satu universitas tertua di Inggris, didirikan di tahun 1900 M.
Belum lama ini University of Birmingham menemukan manuskrip tua yang berisikan ayat-ayat Al Qur’an di dalam gudang arsip mereka. Setelah dilakukan tes laboratorium (radiocarbon analysis), hasilnya mengejutkan banyak pihak. Manuskrip tersebut berasal dari periode tahun 568 – 645 (abad 6-7) Masehi, yaitu periode akhir kepemimpinan Rasulullah shallallahu ’alayhi wasallam dan awal kepemimpinan para sahaabat (Khulafaa-ur-Rasyidiin).
Professor David Thomas (Professor of Christianity and Islam, the University of Birmingham, UK) mengatakan :
“…Islam is associated of course with the Prophet Muhammad (peace be upon him-red). He lived in the late 6th and early 7th century. These manuscripts could well have been written just after he died.
The parts of the Qur’an that are contained in those fragments ARE VERY SIMILAR INDEED to the Qur’an as we have it today, and so it tends to support the view that the Qur’an that we now have is more or less very close indeed to the Qur’an as it was brought together in the early years of Islam…”
Artinya:
“…Islam tentu saja terkait dengan Nabi Muhammad (shollallahu ‘alayhi wasallam). Beliau hidup di akhir abad 6 dan awal abad 7 masehi. Manuskrip ini bisa jadi ditulis tidak lama setelah beliau wafat.
Isi dari Al Qur’an yang terdapat dalam manuskrip benar-benar sama dengan isi Al Qur’an yang ada sekarang, dan ini mendukung pendapat bahwa Al Qur’an yang ada saat ini kurang lebih sangat mendekati Al Qur’an yang dikumpulkan di tahun-tahun awal Islam…”
Subhanallah… kini ilmuwan non-Muslim, melalui tes yang mereka lakukan sendiri, mendukung apa yang selama ini diyakini oleh umat Islam bahwa tidak ada perubahan apapun dari isi Al Qur’an sejak zaman Rasulullah shollallahu ’alayhi wasallam dan para sahaabat, sebagaimana yang dijanjikan Allâh Azza wa Jalla dalam firman-Nya :
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
”Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikr (al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjaganya” (QS al-Hijr : 9)
Tentunya umat Islam tidak membutuhkan pembuktian untuk meyakini apa yang terkandung dalam Al Qur’an. Namun apa yang dilakukan oleh University of Birmingham dan apa yang dikatakan oleh Professor David Thomas menjadi salah satu ’reminder’ bahwa TIDAK ADA ALASAN APAPUN BAGI SEMUA MANUSIA, sejak diutusnya Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam sampai di akhir jaman, untuk berpaling dari kebenaran Islam, ketika Allâh Azza wa Jalla meminta pertanggungjawaban mereka pada hari kiamat. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allâh sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allâh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (QS an-Nisâ’ : 165).
Semoga bermanfaat.
Baarakallahu fiikum