Hadits Nabi Harus Didahulukan, Dan Analogi (Qiyas) Harus Ditinggalkan, Jika Keduanya Berseberangan…

Imam Syafi’i -rohimahulloh- mengatakan:

“Allah -azza wajall- telah menjelaskan kepada kita, bahwa telah diwajibkan kepada kita untuk menjadikan sunnah-sunnah Rasul-Nya sebagai batas akhir (garis merah).

Kita tidak boleh memiliki pilihan lain apapun, kecuali menerima sunnah-sunnah itu dan mengikutinya.

Kita tidak boleh mempertentangkannya dengan analogi (qiyas), ataupun dengan hal lainnya.

Dan (Allah juga telah menjelaskan) bahwa semua perkataan anak adam itu (harus) mengikut kepadanya”.

[Kitab Ikhtilaful Hadits 8/32].

——-

Betapa tinggi pengagungan beliau terhadap hadits Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam-!

Oleh karenanya, beliau menegaskan dalam beberapa tempat di kitab-kitab beliau, bahwa apapun yang menyelisihi sunnah Nabi haruslah disingkirkan.

Sungguh madzhab yang sangat mulia, sudahkah kita -dan mereka yang mengaku menganut madzhab beliau- mengikuti perkataan beliau ini, terutama di saat membahas masalah-masalah yang diperselisihkan oleh para ulama.

Musyaffa’ Ad Dariny,  حفظه الله تعالى 

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.