ASSALAAMU ‘ALAYKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH…
Dari Abu Hurairoh rodhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda :
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk SURGA sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Apakah kalian mau aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai ? SEBARKAN SALAM di antara kalian”
(HR. Muslim, at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad – lihat Shohiihul Jaami’ no. 7081)
Sebarkan SALAM kepada sesama MUSLIM, baik yang anda kenal maupun yang anda tidak kenal.
.
Sebagian kalangan berlaku aneh karena hanya mau mengucapkan salam pada orang yang segolongan dengannya. Di luar kelompoknya, ia pun bersikap cuek, tidak mau mengucapkan salam, lebih dari itu tidak mau berbicara. Padahal mereka yang pantas disalami adalah seorang muslim, bukan kafir yang tidak boleh mendahulukan ucapan salam pada mereka.
.
Imam Al Bukhari dalam kitab shahihnya membawakan hadits berikut dalam judul Bab “Salam kepada yang dikenal dan yang tidak dikenal”.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ « تُطْعِمُ الطَّعَامَ ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ »
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu, ada seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai islam bagaimana yang baik. Beliau menjawab, “Memberikan makan (pada orang yang membutuhkan), serta MENGUCAPKAN SALAM PADA ORANG YANG DIKENAL DAN YANG TIDAK DIKENAL.” (HR. Al Bukhari no. 6236).
.
Dikeluarkan oleh Ath Thohawiy, Ath Thobroniy, Al Baihaqi dalam Asy Syu’ab dengan bentuk yang lain dari Ibnu Mas’ud . Hadits ini sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (baca: hadits marfu’). Lafazh hadits tersebut adalah:
مِنْ أَشْرَاط السَّاعَة أَنْ يَمُرّ الرَّجُل بِالْمَسْجِدِ لَا يُصَلِّي فِيهِ ، وَأَنْ لَا يُسَلِّم إِلَّا عَلَى مَنْ يَعْرِفهُ
“DI ANTARA TANDA-TANDA (dekatnya) HARI KIAMAT adalah seseorang melewati masjid yang tidak pernah dia shalat di sana, lalu dia HANYA MENGUCAPKAN SALAM KEPADA ORANG YANG DIA KENALI SAJA.” (Lihat Fathul Bari, 11: 25)
.
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan, “MENGUCAPKAN SALAM KEPADA ORANG YANG TIDAK KENAL MERUPAKAN TANDA IKHLASH DALAM BERAMAL KEPADA ALLAH TA’ALA, tanda tawadhu’ (rendah diri) dan menyebarkan salam merupakan syi’ar dari umat ini.” (Lihat Fathul Bari, 11: 25)
.
Coba lihat bagaimana amalan mulia ini dianggap sebagai bentuk tawadhu’ (rendah diri).
.
.
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc, حفظه الله تعالى
.
Sumber : https://rumaysho.com/3213-hanya-mengucapkan-salam-pada-orang-yang-dikenal.html