Diriwayatkan dalam hadits an-Nawwas bin Sam’an Radhiyallahu anhu, di dalamnya diungkapkan:
إِذَا أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيْسَى: أَنِّيْ قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِيْ لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتَالِهمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِيْ إِلَى الطُّوْرِ، وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُوْنَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبْرَيَّةَ، فَيَشْرَبُوْنَ مَـا فِيْهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُوْلُوْنَ: لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ، حَتَّى يَكُوْنَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِيْنَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِيْ رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُوْنَ فَرْسَى، كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ؛ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ فَلاَ يَجِدُوْنَ فِي اْلأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاَّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيْسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الله، فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ.
“Ketika Allah mewahyukan kepada ‘Isa, ‘Sesungguhnya Aku telah me-ngeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada seorang pun dapat mengalahkan-nya, maka kumpulkanlah hamba-hamba-Ku ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Ya’-juj dan Ma’-juj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi. Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Tha-bariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, ‘Di danau ini dulu pernah ada airnya.’ Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Ya’-juj dan Ma’-juj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati. Kemudian Nabiyullah ‘Isa dan para Sahabatnya turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka. Selanjutnya Nabiyullah ‘Isa dengan para Sahabatnya berdo’a kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung ter-sebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah.”[HR Muslim)
Hadits ini menunjukkan kebatilan pendapat yang mengatakan bahwa yajuj dan majuj adalah jengis khan..
Karena disebutkan dalam hadits tersebut bahwa yajuj dan majuj keluar setelah nabi isa turun ke bumi..
Di zaman jengis khan nabi isa sudah turun kah ?
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى