Yahya bin Mu’adz ar-Razi rohimahullah berkata,
“Betapa banyak orang yang beristighfar namun
dimurkai. Dan betapa banyak orang yang diam
namun dirahmati.”
Kemudian beliau menjelaskan, “Orang ini
beristighfar akan tetapi hatinya diliputi
kefajiran atau dosa. Adapun orang itu diam,
namun hatinya senantiasa berdzikir.”
[Al-Muntakhob min Kitab az-Zuhd wa ar-Roqoo’iq,
karya al-Khothib al-Baghdadi, Hal. 69]