Beribadah Kepada Allah Dalam Keadaan Senang Maupun Susah

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

فإن الله لم يبتل عبده ليهلكه، وإنما ابتلاه ليمتحن صبره وعبوديته

“Sesungguhnya Allah tidak menguji hamba-Nya untuk membinasakannya. Akan tetapi untuk menguji kesabaran dan penghambaannya..”

(Al Wabil Ash Shoyyib)

Karena ibadah kepada Allah bukan hanya saat senang saja..
Namun juga saat ditimpa kesusahan..
Agar tidak masuk dalam firman-Nya,

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

“Diantara manusia ada yang beribadah kepada Allah di tepi jurang. Jika ia memperoleh kesenangan tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa ujian berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan akherat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata..” (Al Hajj: 11)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.