Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَن سرَّه أن يَستَجيبَ اللهُ له عند الشَّدائدِ والكُربِ فليُكثِرِ الدُّعاءَ في الرَّخاءِ.
“Siapa yang ingin Allah mengabulkan do’anya ketika dalam kesulitan dan kesusahan, maka hendaklah dia memperbanyak do’a ketika dalam keadaan lapang..”
(HR. At Tirmidzi no. 3382- Hadits Hasan)
● Adh-Dhahhak bin Qais rohimahullahu Ta’ala berkata,
اذكروا الله في الرخاء يذكركم في الشدة، إن يونس عليه الصلاة والسلام كان يذكر الله تعالى، فلما وقع في بطن الحوت قال الله تعالى
Ingatlah Allah di saat keadaan senang, niscaya Allah akan mengingat kalian ketika keadaan susah. Sesungguhnya nabi Yunus ‘alaihissalam dahulu selalu mengingat Allah subhanahu wa Ta’ala. Maka ketika beliau masuk ke dalam perut ikan, Allah ‘azza wa jalla berfirman:
فَلَوۡلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلۡمُسَبِّحِينَ (١٤٣ ) لَلَبِثَ فِي بَطۡنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوۡمِ يُبۡعَثُونَ (١٤٤)
“Kalaulah sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit..” (ash-Shoffat: 143—144)
● Sahabat Salman al-Farisi rodhiyallahu ‘anhu berkata,
إذا كان للرجل دعاء في السراء فنزلت به ضراء فدعا الله تعالى قالت الملائكة صوت معروف فشفعوا له.
Jika seseorang banyak berdo’a di waktu senang, maka ketika kesusahan menimpanya dan dia berdo’a kepada Allah Ta’ala, maka para malaikat berkata, “Ini adalah suara yang dikenal..” .. maka mereka pun memberikan syafaat untuknya.
(Jaami’ul Uluum wal Hikaam, hal.189)