Category Archives: Musyaffa’ Ad Dariny

JIHAD Pun, NIATNYA Harus Benar!!

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA, حفظه الله تعالى

Syeikh Utsaimin -rohimahulloh- mengatakan:

Orang yang perang untuk membela negaranya, apakah dia perang di jalan Allah, atau tidak?

Kita katakan: Jika kamu berperang untuk negaramu, karena dia negara islam, dan kamu ingin melindunginya karena dia negara islam, maka ini perang di jalan Allah, karena kamu berperang agar kalimat Allah tinggi.

Adapun jika kamu berperang untuk negara saja, maka ini bukan perang di jalan Allah.

Beliau juga mengatakan:

Adapun perang mempertahankan (suatu daerah), dengan niat NASIONALISME, atau niat SUKUISME, maka ini bisa terjadi dari orang mukmin dan orang kafir, tidak akan bermanfaat bagi pelakunya pada hari kiamat, dan bila dia terbunuh saat melawan dengan niat ini; dia BUKAN seorang yang mati syahid.

Beliau mengatakan lagi:

Maka hendaklah para PENUNTUT ILMU menjelaskan kepada manusia, bahwa perang untuk Negara bukanlah perang yang benar, tapi harusnya dia perang agar kalimat Allah tinggi, atau aku perang untuk negaraku karena negaraku adalah Negara Islam, maka aku melindunginya dari musuh-musuhnya dan dari musuh-musuh islam, maka dengan niat ini, niatnya menjadi shahih.

[Kitab: Syarah Riyadhus Sholihin 1/34, 312].

 

Cerdas Dalam Memutar Modal Usaha

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى

Ibarat dalam dunia dagang, maka semua nikmat yang Allah AMANAHKAN kepadamu adalah modal usahamu.

Semakin Anda cerdas dalam memutar modal nikmat tersebut, maka semakin banyak pula hasil atau laba yang kau raih.

Dan sebagaimana dalam perkara dunia, ada orang-orang yang pandai mengembangkan modalnya, ada pula orang yang buruk dalam pengelolaan modalnya.

Oleh karenanya, gunakanlah sebaik mungkin semua modal nikmat tersebut untuk mendapatkan bekal pahala akheratmu.

Cerdaslah dalam memilih amal yang paling afdhol sesuai sikon Anda… Sehingga Anda bisa mendapatkan pahala sebanyak mungkin, dengan modal nikmat yang ada se-efisien mungkin.

Semoga Allah memberikan taufiqnya kepada kita semua, terutama di Bulan Suci ini… Amin.

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Nasehat Berharga Dari Syaikh Abdul Karim Al Khudhoir, حفظه الله تعالى

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى

“Pengalaman dan fakta membuktikan bahwa orang yang kebiasaannya SIBUK dengan AIB manusia, dengan aibnya si Fulan dan si Allan, sedang dia lupa dengan aibnya sendiri, serta lupa dengan ilmu dan amalan yang dapat melengkapi kekurangannya, pengalaman membuktikan bahwa hal itu merupakan sebab langsung terhalangnya seseorang dari ilmu dan amal kebaikan”.

========

Oleh karena itu, teruslah menuntut ilmu, sibukkanlah diri kalian dengan memperbaiki diri sendiri semampunya… Jangan biarkan orang lain menghentikan dan memotong jalanmu untuk terus berjalan, bahkan berlari, dalam menuntut ilmu… Semoga ilmu kita bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

 

Jawaban Yang Mematikan

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA, حفظه الله تعالى

Syaikh Utsaimin, rohimahullah :

Diceritakan, ada seorang kristen berkata kepada seorang muslim:
“Kalian itu fanatik kepada agama kalian, karena agama kalian membolehkan lelaki kalian menikahi wanita kristen, namun lelaki kita tidak boleh menikahi wanita muslimah… Mengapa kalian boleh mengambil istri dari kami, sedangkan kita tidak boleh mengambil istri dari kalian?.. Adilnya masing-masing kita boleh mengambil istri dari yang lain, atau masing-masing kita tidak boleh mengambil istri dari yang lain.”

Seorang Muslim itu menjawab:
“Ya, (karena) kami beriman kepada Rosul kalian, sedang kalian tidak beriman kepada Rosul kami… Bila kalian beriman kepada Rosul kami, maka silahkan, mari kami nikahkan kalian dengan wanita kami.

Tapi masalahnya kalian itu mendustakan Rosul kami… Kalian mengatakan: Dia itu pendusta, dia tidak diutus untuk seluruh makhluk, tapi hanya diutus untuk bangsa arab saja… atau (bahkan) kalian ada yang mengatakan: dia itu hanya tukang dusta (sama sekali bukan Rosul), dan sama sekali tidak diutus kepada bangsa arab…

Bagaimana kami akan menikahkan wanita kami dengan kalian?!”

Sungguh ini jawaban yang mematikan. (Kitab Syarah Ushul, hal: 560).

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Selamat, Bulan Romadhon Telah Di Depan Mata, Dan Anda Akan Memasukinya

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA حفظه الله تعالى

Termasuk diantara Sunnah Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam yang harus dihidupkan lagi adalah; “Menyampaikan selamat kepada Kaum Muslimin atas datangnya Bulan Romadhon”.

Dahulu Nabi tercinta shollallohu ‘alaihi wasallam selalu menyampaikannya kepada Para Sahabatnya, beliau menyabdakan:

“Telah datang kepada kalian Bulan Romadhon, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan kalian PUASA di dalamnya, pintu-pintu SURGA dibuka, pintu-pintu NERAKA ditutup, setan-setan dibelenggu, di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa dihalangi dari kebaikan malam tersebut, sungguh dia benar-benar MERUGI.” [Hadits Shohih, riawayat Imam Ahmad dan yang lainnya].

Sungguh Bulan Romadhon merupakan bulan yang agung dan penuh berkah, banyak saudara kita kemarin masih bersama, namun sekarang sudah tiada.

Oleh karenanya, syukurilah nikmat agung ini, bayangkanlah saudara kita yang sudah meninggal, betapa besar keinginan mereka untuk bisa beribadah di Bulan Suci ini, namun Allah tidak memberikan kesempatan kepada mereka, dan Dia masih memberikan kesempatan kepada kita… Walhamdulillah.

Mari hidupkan sunnah ini dengan menyebarkan pesan ini, semoga kita mendapatkan pahala yang agung karenanya.. amin.

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Kesenangan Dan Kebahagiaan Sudah Ditentukan Kadarnya

Banyak orang tidak menyadari bahwa kesenangan dan kebahagiaan di dunia merupakan nikmat yang diberikan Allah, yang tidak bisa ditambah atau dikurangi. Setiap orang punya bagiannya sendiri-sendiri. Apapun yang dilakukan manusia, ia takkan mampu meraih melebihi jatah yang diberikan Allah untuknya.

Oleh karenanya, carilah kebahagiaan dan kesenangan yang halal, sebagaimana engkau mencari harta yang halal, karena hasil akhirnya akan sama, tidak akan terkurangi maupun tertambahi. Ingat pula Sabda Nabi –shollallahu ‘alaihi wasallam-:

واعلم أن الأمة لو اجتمعت على أن ينفعوك بشيء لم ينفعوك إلا بشيء قد كتبه الله لك ولو اجتمعوا على أن يضروك بشيء لم يضروك إلا بشيء قد كتبه الله عليك رفعت الأقلام وجفت الصحف

“Ketauhilah, bahwa apabila seluruh umat bersatu untuk memberikan KEMASLAHATAN kepadamu, mereka takkan mampu memberikannya, kecuali yang Allah telah tetapkan untukmu..

(Sebaliknya), seandainya mereka bersatu untuk menimpakan bahaya atasmu, mereka tidak akan mampu menimpakannya, kecuali yang Allah telah tetapkan atasmu. PENA-PENA sudah diangkat dan LEMBARAN-LEMBARAN sudah kering..” (HR. Tirmidzi, 2516, dishahihkan oleh Syaikh Albani)

Apabila seluruh umat tidak akan mampu menambahi satu kemaslahatan saja untuk kita, apalagi jika yang berusaha menambahinya hanya kita sendiri, atau segelintir orang saja. Dan termasuk diantara kemaslahatan tersebut adalah kesenangan dan kebahagiaan.

Inilah diantara buah manis dari iman kita kepada takdir Allah ‘Azza wajalla.

Ditulis oleh
Ustadz Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى.

Penjelasan Lebih Lanjut Terkait Sholat Sunnah 4 Raka’at Setelah ‘Isya

Sholat sunnah 4 roka’at setelah Sholat Isya’, TIDAK SETARA dengan LAILATUL QODAR.

Tapi Yang benar -wallohu a’lam-, bahwa 4 roka’at tersebut SETARA dengan 4 ROKA’AT yang dilakukan ketika malam Lailatul Qodar.

=========

TELITILAH redaksi haditsya dengan SEKSAMA:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ كُنَّ كَقَدْرِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: أَرْبَعٌ بَعْدَ الْعِشَاءِ يَعْدِلْنَ بِمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود قَالَ: مَنْ صَلَّى أَرْبَعًا بَعْدَ الْعِشَاءِ لَا يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ بِتَسْلِيمٍ ؛ عَدَلْنَ بِمِثْلِهِنَّ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Abdulloh bin Amr -rodhiallohu anhu- mengatakan: “Siapa yang sholat (sunnah) 4 roka’at setelah (Sholat) Isya’, maka 4 roka’at tersebut seperti keutamaannya 4 ROKA’ATNYA malam Lailatul Qodar“.

Aisyah -rodhiallohu anha- mengatakan: “4 roka’at setelah (Sholat) Isya’, sebanding dengan yang semisal 4 ROKA’AT TERSEBUT pada malam Lailatul Qodar“.

Abdulloh bin Mas’ud -rodhiallohu anhu- mengatakan: “Siapa yang sholat (sunat) 4 roka’at setelah (Sholat) Isya’, dia tidak memisah roka’at-roka’at tersebut dengan salam, maka 4 roka’at tersebut sebanding dengan yang semisal 4 ROKA’AT TERSEBUT pada malam Lailatul Qodar..”

========

??  Hadits-hadits di atas kuat sanadnya, dan bisa dijadikan sandaran amalan -wallohu a’lam-, hanya saja karena banyak yang salah memahami dan kurang teliti dalam menerjemah, sehingga status ini harus dibuat untuk meluruskannya.

Semoga bermanfaat dan tidak ada yang tersinggung… wallohul musta’aan.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى