Syaikh Sholih al-Fauzan hafizhohullah berkata,
“Seorang yang berpuasa bisa jadi merasakan lapar yang sangat, kehausan, dan keletihan. Namun, dia tidak mendapatkan pahala di sisi Allah ‘Azza wa Jalla, karena dia :
– mengumbar lisannya untuk mengucapkan perkataan yang haram,
– mengumbar pandangannya untuk melihat yang haram, dan
– mengumbar telinganya untuk mendengarkan yang haram.
Oleh karena itu, orang yang semacam ini hakikatnya dia tidak berpuasa, tetapi dia hanyalah meninggalkan makanan dan minuman saja, sehingga dia hanya merasakan keletihan tanpa ada manfaatnya.
Dengan demikian, puasa itu juga mencakup semua perkara-perkara ini, yaitu :
– puasa perut dari makan dan minum serta semua hal-hal yang membatalkan puasa,
– puasa pendengaran dari semua ucapan yang haram,
– puasa penglihatan dari semua yang diharamkan oleh Allah untuk dilihat, dan
– puasa lisan dari ucapan yang kotor dan dosa, sehingga semua anggota badannya ikut berpuasa..”
(Majalis Syahri Ramadhan al-Mubarak, hlm. 15)