Bekal Berharga Bagi Manusia

Ibnul Jauzi (w. 597 H) rohimahullahu Ta’ala berkata,

فَإِنِّي رَأَيْتُ الْعُمْرَ بِضَاعَةً لِلآدَمِيِّ، فَعَجِبْتُ مِنْ تَفْرِيطِ النَّاسِ فِيهِ، كَأَنَّهُمْ مَا عَلِمُوا أَنَّ الدُّنْيَا مَيْدَانُ شِقَاقٍ، وَأَنَّ غَايَةَ الْعُمْرِ الْغَايَةُ، إِلا أَنَّ التَّفَاضُلَ فِي السِّبَاقِ عَلَى مِقْدَارِ الْهَمِّ، وَتَفَاوُتَ الْهِمَمِ عَلَى قَدْرِ الإِيمَانِ بِالآخِرَةِ، فَمَنْ صَدَقَ يَقِينُهُ جَدَّ، وَمَنْ تَيَقَّنَ طُولَ الطَّرِيقِ اسْتَعَدَّ، وَمَنْ قَلَّتْ مَعْرِفَتُهُ تَثَبَّطَ، وَمَنْ لَمْ يَعْرِفِ الْمَقْصُودَ تَخَبَّطَ.

Sesungguhnya aku melihat bahwa umur merupakan bekal berharga bagi manusia.

Maka dari itu aku heran melihat sikap manusia yang menelantarkannya, seakan-akan mereka tidak mengerti bahwa dunia merupakan medan yang sulit, dan maksud utama dari umur adalah tujuan akhir.

Hanya saja manusia bertingkat-tingkat dalam berlomba (meraih kebahagiaan akhirat) sesuai kadar niatnya, dan semangat yang berbeda sesuai kadar keimanan kepada hari akhir.

Maka :
– siapa yang jujur keyakinannya, dia akan bersungguh-sungguh, dan
– siapa yang menyakini akan perjalanan yang panjang, dia pasti melakukan persiapan, dan
– siapa yang pengetahuannya sedikit maka dia akan lambat, dan
– siapa yang tidak mengetahui tujuan hidupnya, maka tidak akan terarah jalan hidupnya.

(Hifzhul ‘Umur – Ibnul Jauzi : 30)

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.