Syaikh Sholih Fauzan bin ‘Abdillah Al-Fauzan hafizhohullah berkata,
“Diantara keistimewaan sepuluh hari terakhir ini (Ramadhan) ialah dengan bersungguh-sungguh menunaikan sholat Tarawih dan memperpanjangnya saat berdiri, rukuk, sujud, memperpanjang pula dalam bacaan Qur’annya. Demikian pula membangunkan keluarga dan anak-anak agar turut serta dalam syiar Islam ini dalam meraih pahala dan agar mereka terdidik dalam ibadah.
Sungguh, banyak sekali manusia yang melalaikan anak-anaknya. Mereka biarkan anak-anaknya bermain di jalanan, begadang hanya untuk bermain dan hal-hal yang tidak pantas. Akibatnya, mereka tidak memuliakan malam-malam ini. Malam-malam (sepuluh hari terakhir Ramadhan) ini tidak pula memiliki tempat di hati-hati mereka. Ini merupakan pendidikan yang buruk.
Merupakan keharaman yang jelas dan kerugian yang nyata, saat datang malam (sepuluh hari terakhir Ramadhan) ini, manusia masih berpaling dan justru mengerjakan hal-hal yang sia-sia.
Mereka tidak mengutamakan malam-malam ini, tidak pula mengambil kebaikan darinya. Mereka habiskan sepanjang malam atau sebagian besar dari malam-malam tersebut hanya untuk sesuatu yang tak berfaedah, atau mungkin berfaedah tetapi sedikit, yang sebenarnya bisa ia raih di waktu-waktu lainnya..”
(Majalis Syahri Ramadhan Al-Mubarak – 240)