Category Archives: Kaidah MEMAHAMI AL QUR’AN

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 15 : Menghilangkan Jawab Syarat Untuk…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 15 :

Menghilangkan jawab syarat untuk menunjukkan keagungan dan beratnya perkara yang diancam.

Contohnya firman Allah Ta’ala

ولو يرى الذين ظلموا إذ يرون العذاب أن القوة لله جميعا

“Kalaulah orang orang zalim itu melihat di saat mereka melihat adzab. Sesungguhnya kekuatan itu milik Allah semuanya.” (Al Baqoroh:165)

Dalam ayat ini tidak disebutkan jawab syaratnya untuk menunjukkan betapa beratnya keadaan orang yang zalim itu disaat mereka melihat adzab.

Contoh lainnya firman Allah:

كلا لو تعلمون علم اليقين

“Sekali kali tidak. Seandainya mereka mengetahui dengan pengetahuan yang yakin.”

Artinya tentu kalian tidak akan terus menerus dalam kelalaian dan berbangga bangga dengan banyaknya sesuatu.

Dan sebagainya.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah ke 16 : Apabila Disendirikan Mempunyai Makna Yang Bersifat Umum…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 14 : Al Qur’an Menjadikan Sebab-Sebab Ketenangan Hati dan Bertambahnya Iman… 

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 14 :

Al Qur’an menjadikan sebab sebab ketenangan hati dan bertambahnya iman. Diantaranya adalah dengan memberikan kabar gembira.

Diantara contohnya adalah firman Allah Ta’ala:

وما جعله الله إلا بشرى لكم ولتطمئن قلوبكم

“Tdaklah Allah menjadikannya kecuali sebagai kabar gembira untukmu dan agar hatimu menjadi tenang.” (Ali Imron: 126)

Allah juga berfirman:

ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون. الذين ءامنوا وكانوا يتقون. لهم البشرى فى الحيوة الدنيا وفى الأخرة

“Ketahuilah sesungguhnya wali wali Allah itu tidak akan merasakan ketakutan tidak pula bersedih hati. Yaitu orang orang yang beriman dan mereka bertaqwa. Bagi mereka kabar gembira dalam kehidupan dunia dan di akherat kelak..” (Yunus: 62-64)

Diantara contohnya juga firman Allah Ta’ala:

وزلزلوا حتى يقول الرسول والذين ءامنوا معه متى نصر الله، ألا إن نصر الله قريب

“Mereka diguncang (dengan ujian) hingga rosul dan orang orang beriman bersamanya berkata, “Kapankah pertolongan Allah datang?” Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (Al Baqoroh:214).

Demikian juga firman Allah Ta’ala:

فإن مع العسر يسرا. إن مع العسر يسرا

“Sesungguhnya bersama kesulitan akan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan akan ada kemudahan.” (Al Insyiroh:5-6)

Dan ayat ayat lainnya.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Ke 15 : Menghilangkan Jawab Syarat Untuk…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 13 : Dihilangkannya Obyek Yang Berhubungan Dengan Sebuah Lafadz…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah yang ke 13 :

Dihilangkannya obyek yang berhubungan dengan sebuah lafadz menunjukkan maknanya mencakup semua makna yang sesuai dengannya.

Contohnya Allah berfirman yang artinya:

“Hai orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”

Tidak disebutkan bertaqwa dari apa. Mencakup bertaqwa dari semua yang Allah haramkan dan agar bersifat dengan sifat sifat taqwa.

Contoh lainnya, Allah berfirman yang artinya:

“Bertanyalah kepada ahli ilmu jika kamu tidak mengetahui.” (An Nahl:43)

Mencakup semua perkara yang tidak kita ketahui baik urusan agama maupun urusan dunia. Maka tanyakanlah kepada ahlinya.

Contoh lain Allah berfirman:

ألهاكم التكاثر

“Telah melalaikan kamu berbangga bangga dengan banyak.”
Masuk padanya berbangga dengan banyaknya harta, kedudukan, anak anak, ilmu, amal shalih dan sebagainya.”

Contohnya lagi firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya orang orang yang bertaqwa itu apabila terkena godaan setan, mereka segera ingat. Maka mereka pun dapat melihat.” (Al A’raaf:201)

Yaitu melihat dosa dosa mereka, melihat langkah langkah setan, melihat akibat buruknya dan sebagainya.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Ke 14 : Al Qur’an Menjadikan Sebab-Sebab Ketenangan Hati dan Bertambahnya Iman… 

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 12 : Ayat-Ayat Yang Tampaknya Saling Bertentangan Dibawa Kepada Keadaannya Masing-Masing…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 12 :

Ayat ayat yang tampaknya saling bertentangan dibawa kepada keadaannya masing masing.

Contoh disebutkan dalam surat Ar Rahman ayat 39 bahwa manusia dan jinn tidak akan ditanya tentang dosa mereka. Sementara dalam surat Al Hijir ayat 92 allah akan menanya mereka.

Maka di bawa kepada keadaannya masing masing. Surat Ar Rahman menunjukkan bahwa mereka tidak ditanya di satu keadaan dan akan ditanya pada keadaan yang lain. Atau mereka tidak ditanya apakah kamu melakukan dosa ini? Tetapi ditanya mengapa kamu melakukan dosa ini? Sebagaimana yang dikatakan oleh ibnu Abbas. Atau tidak ditanya dengan pertanyaan kasih sayang tetapi ditanya dengan pertanyaan penghinaan dan sebagainya.

Contoh lain, dalam surat Al Mukminun ayat 101 Allah meniadakan nasab pada hari kiamat kelak, sementara dalam surat abasa ayat 34 dan 35 Allah menyebutkan adanya nasab.
Surat Al Mukminun menunjukkan bahwa nasab tidak ada manfaatnya kelak di hari kiamat. Sebagaimana disebutkan dalam surat asy syu’ara ayat 88 dan 89 bahwa di hari itu tidak akan bermanfaat harta dan anak anak kecuali yang datang dengan membawa hati yang selamat.
Dan sebagainya.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Ke 13 : Dihilangkannya Obyek Yang Berhubungan Dengan Sebuah Lafadz…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 11 : Memperhatikan Lafadz-Lafadz..

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 11 :

Memperhatikan lafadz lafadz yang ditunjukkan oleh suatu ayat dan apa yang yang masuk ke dalam maknanya dan konsekwensi konsekwensinya.

Kaidah ini membutuhkan kekuatan berfikir dan niat yang benar. Tata caranya adalah dengan memahami suatu lafadz dan makna yangbditunjukkan olehnya. Apabila telah difahami dengan benar, pikirkan apa saja yang merupakan syaratnya, apa konsekwensinya, apa sebab sebab untuk mendapatkannya dan terus berfikir tentang semua yang berkaitan dengannya.

Karena AlQur’an itu benar maka konsekwensi kebenaran pastilah benar. Akan bercabang pula kebenaran lainnya. Namun itu semua membutuhkan taufiq dari Allah dan cahaya iman untuk membuka ilmu ilmu yang bermanfaat dan pengetahuan yang mulia.

Sebuah contoh misal, Allah berfirman:

إن الله يأمركم أن تؤدوا الأمانات إلى أهلها وإذا حكمتم بين الناس أن تحكموا بالعدل

“Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk menyampaikan amanah kepada empunya. Dan apabila kalian menghakimi manusia, maka hakimilah dengan keadilan.” (An Nisa : 58)

Kita harus mengetahui hakikat amanah dan macam macamnya, dan bagaimana melaksanakan amanah. Demikian pula wajib mengenal keadilan dalam menghukumi manusia. Apakah hakikat keadilan itu, apa syaratnya dan bagaimana pelaksanaannya. Tentu semua itu membutuhkan ilmu. Sehingga dapat kita ambil faidah juga wajibnya menuntut ilmu. Sebab keadilan tak mungkin bisa ditegakkan tanpa ilmu.

Contohnya lagi perintah untuk beribadah. Apakah hakikat ibadah itu, apa saja syarat syaratnya. Apa tujuan yang diinginkan darinya. Apa konsekwensi dari suatu ibadah dan sebagainya.

Badru Salam, حفظه الله

Kaidah Ke 12 : Ayat-Ayat Yang Tampaknya Saling Bertentangan Dibawa Kepada Keadaannya Masing-Masing…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 10 : Cara Mendakwahi Orang-Orang Kafir…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah yang ke 10 :

Tata cara Alquran dalam mendakwahi orang orang kafir.

– Mendakwahi mereka dengan cara menyebutkan keindahan islam dan keistimewaannya dan menyebutkan bukti bukti kebenaran risalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

– Mendakwahi mereka dengan mengingatkan apa yang menimpa umat umat sebelum mereka berupa siksa yang pedih di dunia dan akherat.

– Dengan mengingatkan keburukan keburukan yang terdapat pada keyakinan mereka yang batil dan mengingatkan agar tidak menaati pemimpin pemimpin mereka yang menyesatkan, karena itu semua akan menjadi penyesalan.

– Mendakwahi mereka dengan menyebutkan kenikmatan kenikmatan Allah yang banyak, dan bahwasanya  Allahlah yang bersendirian dalam menciptakan alam semesta. Maka Dialah yang wajib untuk diibadahi dan ditaati.

– Menjelaskan sebab sebab terhalangnya mereka untuk mengikuti kebenaran, yaitu mencari kedudukan dan kepentingan pribadi. Dan ketika mereka lebih memilih kebatilan, Allah stempel mati hati mereka dan menutup jalan jalan hidayah untuknya.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 11 : Memperhatikan Lafadz-Lafadz..

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 9 : Cara Perintah Kepada Kaum Mukminin Untuk Kepada Hukum Syar’at…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.
.
Kaidah ke 9 :

Tata cara alqur’an dalam memerintahkan kaum mukminin kepada hukum hukum syari’at.

– Allah memerintahkan dan melarang dengan ucapan: yaa ayyuhalladziina aamanuu.. Wahai orang orang yang beriman. Ini ada dua faidah:

Pertama: Anjuran untuk melaksanakan konsekwensi iman, syarat dan penyempurnanya. Karena para ulama semua bersepakat bahwa iman itu bertambah dan berkurang dan bahwa semua syariat agama adalah konsekwensi iman.

Kedua: Mengingat kenikmatan iman kepada mereka. Seakan Allah berkata, “Wahai orang orang yang diberikan kenikmatan iman, syukurilah nikmat iman tersebut dengan melakukan ini dan meninggalkan ini.

– Terkadang Allah menyebutkan pengaruh baik dari ketaatan dan pengaruh buruk dari kemaksiatan di dunia dan akherat.

– Terkadang dengan cara memberi motivasi (targhib) dan memberi ancaman (tarhib).

– Terkadang dengan menyebutkan hakNya yang agung yang berupa ibadah secara zahir maupun batin.

– Terkadang menyeru mereka agar menjadikan Allah tempat berlindung, sebagai wali, dan tempat menyerahkan urusan pada setiap keadaan. Karena ia adalah asal kebahagiaan hamba dan kemashlahatan mereka.

– Terkadang dengan mewaspadakan mereka agar tidak menyerupai orang orang yang lalai dan berpaling agar tidak menimpa apa yang menimpa mereka.

Badru Salam, حفظه الله

Kaidah Ke 10 : Cara Mendakwahi Orang-Orang Kafir…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 8 : Penetapan Hari Kebangkitan…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 8 :

Tata cara Al Qur’an menetapkan hari kebangkitan.

– Mengabarkan tentang kesempurnaan kekuasaan Allah dan kehendakNya yang pasti berjalan

– mengingatkan hamba tentang penciptaannya pertama kali. Bahwa bila Dia mampu menciptakan manusia dari sesuatu yang tidak ada, maka Dia mampu untuk mengembalikan ciptaanNya.

– menghidupkan bumi yang telah mati, sebagai bukti bahwa Dia mampu menghidupkan manusia yang telah mati.

– kekuasaan Allah untuk menciptakan langit dan bumi yang amat besar. Maka membangkitkan manusia tentu lebih mudah.

– Menetapkan bahwa Allah tak mungkin menciptakan manusia sia sia. Tidak diberikan perintah dan larangan, dan tidak diberikan pahala dan siksa? Itu semua mustahil bagi Allah Ta’ala.

– Allah memperlihatkan bagaimana Allah membangkitkan orang yang telah meninggal di dunia ini, sebagaimana dalam kisah sapi betina, kisah Nabi Uzair yang diperlihatkan kepadanya bagaimana Allah membangkitkan keledai yang telah menjadi tulang belulang, kisah Nabi Ibrahim yang diperlihatkan kepadanya kebangkitan burung yang telah terpotong potong badannya dsb.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Ke 9 : Cara Perintah Kepada Kaum Mukminin Untuk Kepada Hukum Syar’at…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 7 : Cara Penetapan Kenabian…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 7 :

Tata cara al qur’an dalam menetapkan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Al qur’an mejelaskan bahwa beliau adalah nabi yang ummiy tdak dapat membaca dan menulis. Maka sangat tidak mungkin al qur’an  ini berasal dari pemikiran beliau semata sementara Allah menantang para ahli bahasa arab untuk membuat uang seperti al qur’an, dan mereka tidak mungkin dapat membuatnya.

Al qura’an menceritakan kisah kisah para Nabi terdahulu secra panjang sesuai dengan kenyataan yang tidak dapat dipungkiri akan kebenarannya. Memastikan bahwa beliau mendapat wahyu dari Allah Ta’ala.

Al qur’an menetapkan kesempurnaan hikmah Allah dan kekuasaanNya. Maka orang yang meragukan risalah beliau berarti telah meragukan hikmah Allah dan kekuasaanNya.

Al qur’an menyifati beliau dengan sifat yang sempurna berupa akhlak yang indah. Akhlak dan sifat yang tidak dapat disaingi oleh manusia manapun sebagai bukti bahwa beliau adalah utusan Rabbul ‘alamin.

Al qur’an menyebutkan bahwa kitab kitab suci sebelumnya telah memberikan kabar gembira akan kedatangan Rasulullah dengan menyebutkan namanya, sifatnya dan sifat umatnya.

Al qur’an mengabarkan tentang kejadian kejadian yang telah berlalu dan yang akan terjadi di masa depan sebagai penguatan bahwa beliau diberikan wahyu.

Al qur’an menetapkan risalah beliau dengan mukjizat yang luar biasa yang manusia manapun akan lemah di hadapannya.
Dan cara cara lain dari al qur’an dalam menetapkan risalah kenabian beliau shallallahu alaihi wasallam.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Ke 8 : Penetapan Hari Kebangkitan…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP

Kaidah Memahami Al Qur’an Ke 6 : Tata Cara Al Qur’an Dalam Menetapkan Tauhid…

Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.

Kaidah ke 6 :

Tata Cara Al Qur’an dalam menetapkan tauhid.

– Al Qur’an hampir seluruhnya berbicara tentang tauhid dan meniadakan kebalikannya.

– kebanyakan ayat menetapkan tauhid uluhiyah dan mengikhlaskan ibadah kepada Allah semata.

– Mengabarkan bahwa semua rosul mendakwahi kaumnya agar hanya beribadah kepada Allah dan tidak mempersekutukanNya.

– Allah menciptakan jin dan manusia untuk tujuan beribadah hanya kepadaNya.

– Menyeru manusia bahwa yang bersendirian dalam menciptakan, mengatur dsn memberikan ni’mat yang zahir maupun yang batin Dialah yang berhak untuk diibadahi.

– Semua makhluk tidak dapat menciptakan, tidak dapat memberikan mudlorot dan manfaat. Semuanya butuh kepada Allah.

– Menyeru mereka bahwa Dialah satu satunya Dzat yang memiliki keagungan, kemuliaan dan kesempurnaan. Dan bahwa yang memiliki kesempurnaan yang pari purna yang tidak dapat ditandingi oleh siapapun Dialah yang berhak untuk diibadahi.

– Menetapkan bahwa Dialah satu satunya hakim yang berhak membuat syari’at
إن الحكم إلا لله أمر ألا تعبدوا إلا إياه

“Sesungguhnya hukum itu hanya milik Allah. Dia memerintahkan agar kamu tidak menyembah kecuali Dia saja.” (Yusuf: 40)

– Menjelaskan keistimewaan keistimewaan tauhid dan bahwa ia yang wajib dijadikan sebagai agama – secara syariat, akal dan fitrah- untuk seluruh hamba.

-Menyebutkan keburukan keburukan tauhid dan rusaknya akal orang yang berbuat syirik selain rusaknya agama mereka dan terbaliknya hati mereka dan bahwasanya mereka sendiri berada dalam keraguan.

– Menyebutkan balasan tauhid yang baik di dunia dan akhirat. Sedang kesyirikan menyebabkan datangnya siksa di dunia dan akhirat. Dan menjelaskan bagaimana akibat perbuatan buruk mereka tersebut.

Semua kebaikan di dunia dan akhirat adalah buah dari tauhid. Dan semua keburukan adalah buah dari syirik.

Badru Salam,  حفظه الله تعالى

Kaidah Ke 7 : Cara Penetapan Kenabian…

KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP