Category Archives: Kitab SHOWARIF ‘ANIL HAQ

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-15

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 14) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 15 ?

Penghalang seseorang dari kebenaran (yang menyebabkan ia berpaling darinya) berikutnya adalah…

⚉   Kurangnya pemahaman dalam memahami kebenaran [ قلة الفهم ]

Ini merupakan salah satu perkara yang menyebabkan seseorang berpaling dari kebenaran… karena ketika seseorang kurang memahami tentang kebenaran, ia akan berpaling darinya.
Dan hal-hal yang menyebabkan ia kurang dalam memahami kebenaran, diantaranya :

1⃣  Kurangnya kecerdasan
Karena ia kurang cerdas akhinya ia kurang memahami kebenaran yang di sampaikan kepadanya.
Dan ini tentunya perkara yang sesuai dengan kemampuan seorang hamba.

Oleh karena itu seseorang semakin cerdas… semakin faham, semakin kurang cerdas… semakin kurang faham.

Maka yang seperti ini sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Allah tidak akan membebani kecuali sesuai kemampuannya.

2⃣  Sebab kenapa dia tidak paham kebenaran, karena tidak ada keinginan untuk memahaminya,
karena misalnya lebih mencukupkan diri dengan apa yang apa yang ia temukan dari nenek moyangnya… atau karena misalnya mengikuti hawa nafsunya, ia lalai dengan kelezatan dunia dan syahwatnya, sehingga ia tidak ingin memahami kebenaran tersebut. Maka pada waktu itu iapun tidak memahaminya.

3⃣  Kenapa seseorang tidak memahami kebenaran ?! bisa jadi karena adanya syubhat,
sehingga karena adanya syubhat akhirnya ia kurang memahami kebenaran yang di sampaikan kepadanya.

4⃣ Kemudian juga diantara perkara yang menyebabkan seseorang kurang dalam memahami dalam kebenaran, adanya tujuan yang buruk.
Tujuan yang buruk itu menyebabkan ia tidak memahami kebenaran. Karena ketika hati niatnya sudah tidak baik, maka Allah akan palingkan ia dari pemahaman yang benar, dan ini yang paling buruk karena ia telah mengumpulkan dua perkara yang buruk;
1. Yaitu tujuan yang buruk
2. Yaitu pemahaman yang buruk.

Maka yang seperti ini sering kali melihat kebenaran itu sebagai sebuah kebathilan.
Ini hal-hal yang menyebabkan seseorang itu tidak memahami kebenaran.

??   Lalu apa yang harus kita lakukan, ketika kita tidak memahami kebenaran ?

1⃣  Kita harus bersungguh-sungguh… dengan sekuat tenaga untuk mencari kebenaran.

Pepatah orang Arab berkata MAN JADDA WAJADA
“Siapa sungguh-sungguh ia akan dapat”, terlebih ketika terjadi perselisihan di kalangan Ummat Islam, seringkali kebenaran itu menjadi tersembunyi dan samar karena kebodohan yang merajalela atau syubhat yang kuat, sehingga akhirnya samarlah kebenaran tersebut.

Maka jika ia tidak bersungguh-sungguh di dalam mencarinya dan memahaminya, maka disaat itu ia akan terhalang dari kebenaran tersebut

2⃣  Dia berusaha bertanya kepada ahlinya.. agar ia bisa memahami kebenaran tersebut.

3⃣  Dia selalu minta kepada Allah agar di berikan hidayah dan pemahaman untuk memahami kebenaran.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-14

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 13) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 14 ?

Perkara yang ke 14 yang menyebabkan seseorang terhalang dari hidayah yaitu…

⚉   Ia tidak berusaha untuk mengajak manusia kepada kebenaran [ تر ك هداية الناس للحق ]

Yang akibatnya Allah jadikan ia lupa kepada ilmu bahkan lama kelamaan akhirnya ia pun berpaling dari hidayah

قد يتر ك العبد تبليغ الحقَّ

Terkadang seorang hamba meninggalkan untuk menyampaikan hidayah, kebenaran dan ilmu yang ia seharusnya ajarkan kepada manusia….kenapa ?
Karena malas atau karena bakhil.

Maka… tentu ini sesuatu yang sangat buruk sekali, dan ini merupakan akhlaknya orang-orang Yahudi.

Allah mensifati orang Yahudi dalam QS An Nisaa : 37

‎الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

“Yaitu orang-orang yang bakhil dan memerintahkan manusia untuk bakhil dan mereka menyembunyikan apa yang Allah berikan kepada mereka berupa karunia-Nya”

⚉   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah (Kitab Ash-shirootul-mustaqiim hal 7), berkata:

فو صَفَهُم بالبخل

“Allah mensifati mereka orang-orang Yahudi dengan kebakhilan,

الذي هو البخل بالعلم

yang maknanya adalah bakhil dengan ilmu

و البخل بالمال

dan bakhil dengan harta.

Walaupun redaksi ayat ini (kata beliau) lebih menunjukkan kepada bakhil dengan ilmu.

Maka orang yang bakhil terhadap ilmunya, itu sama halnya dengan orang Yahudi (atau tasyabuh dengan mereka.)

فإ نه سبب لِحر مان بر كة العلم والا نتفا ع به

Sebab ketika seseorang bakhil dengan ilmu, itu sebab terhalang dari keberkahan ilmu, terhalang untuk mengambil manfa’at dan ilmu, bahkan menyebabkan lupa dan hilang.”

⚉   Abdullah bin Mubarok rohimahullah berkata:

من بخل بالعلم ابتُلي بثلاث

“Orang yang bakhil dengan ilmu akan diberikan 3 perkara:

‎إما أن يَموت فيذهب علمه

ia meninggal ilmunya pun hilang

‎أو ينساه

atau ia melupakannya

‎أو يتبع سلطا ناً

atau ia menjadi penjilat penguasa”

Disebutkan dalam Kitab Aljaami’ ‘akhalqirrawii nomer 727

⚉   Berkata Ibnul Qayyim rohimahullah dalam Kitab Miftahdaarissaa’adah jilid 1 hal 172

فإن من خزن علمه، ولَمْ ينشر ه، ولَمْ يُعلَّمه ؛ ابتلاه الله بنسيانه وذها به منه

“Orang yang menyembunyikan ilmu dan dia tidak menyebarkannya/tidak mengajarkannya, Allah akan jadikan ia lupa dan hilang ilmunya

جزاء من جنس عمله

sebagai balasan perbuatannya.”

??   Oleh karena itulah orang yang mengetahui kebenaran, jangan ia menyembunyikan kebenaran, jangan ia malas untuk menyampaikan kebenaran kepada manusia, jangan ia merasa malas atau bahkan bakhil untuk mengajak manusia kepada AL HAQ (kebenaran), mengajarkan ilmu yang telah Allah berikan kepadanya.

⚉   Kata Ibnul Qayyim rohimahullah dalam kitab Risalah Ilaa kulli muslim hal 11-12

كما أن هدايته للغير وتعليمه ونصحه يفتح له باب الهداية

“Bahwasanya memberikan hidayah kepada orang lain berupa ilmu, mengajarkan dan memberikan nasehat itu membuka pintu hidayah untuknya.

فإن الجز اء من جنس العمل

karena balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan

فكلَّما هدى غير ه وعلَّمه؛ هداه الله و علَّمه

semakin ia memberikan hidayah kepada orang lain dan mengajarkan ilmu semakin Allah juga memberikan kepadanya hidayah dan mengajarkan kepadanya ilmu

فيصير هاديًا مَهديًّا

maka ia pun memberikan hidayah dan diberikan hidayah”

??   Sebagaimana didalam do’a Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam yang di riwayatkan Imam at-Tarmidzi :

اللٌَهُمَّ زيَّنا بزينة اﻹيْمان

“Ya Allah hiasi kami dengan hiasan iman

واجعلنا هداة مهتدين

dan jadikanlah kami orang-orang yang memberikan hidayah

عير ضالَّين ولا مضلَّين

bukan orang yang sesat, bukan pula orang yang menyesatkan

سِلْمًا لأو ليائك ، حر بًالﻹعدائك ، نُحب بِحبَّك من أحبَّك ، ونعادي بعداو تك من عاداك

kasih sayang kepada wali-walimu dan tegas terhadap musuh-musuhmu, mencintai dengan cintamu orang yang mencintaimu, dan memusuhi orang-orang yang memusuhimu.”
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-13

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 12) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 13 ?

Yang ke 13… diantara perkara yang menghalangi hidayah, yaitu…

⚉   Lalai dari minta hidayah  [الغفلة عن سؤال الهداية]

Kata beliau (Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى):

‎إذا نظر العاقل فِي كثير مِمَّن ضل من قبله و من أهل زمانه

Apabila orang yang berakal melihat kebanyakan orang yang tersesat (baik sebelum kita ataupun orang yang berada di zaman kita), ia akan melihat bahwa banyak diantara mereka cerdas orangnya (IQ-nya tinggi) namun kecerdasan tidak cukup untuk mengantarkan pelakunya kepada hidayah dan kebenaran… Karena hidayah milik Allah.

Allah berfirman [QS Al Baqoroh : 272]

‎وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ

Akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki

??   Dan karena kecerdasan itu bukan sebab seseorang dapat hidayah, akan tetapi hidayah itu adalah milik Allah yang Allah berikan kepada siapa yang Allah kehendaki, maka kewajiban seorang hamba adalah untuk selalu minta kepada Allah hidayah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan di dalam Alqur’an bahwa senantiasa mereka berselisih [QS Ar-Rum : 31-32]

Maka karena mereka selalu berselisih, kita minta kepada Allah hidayah dalam perkara yang di perselisihkan.

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam berdoa dalam doa istiftah ( diriwayatkan Imam Muslim dari hadits A’isyah rodhiyallahu ‘anha )

اللَّهُمَّ ربَّ جبريل وميكائيل وإسر افيل، فا طِرَ السموات والأرض، عالِم الغيب والشهادة، أنت تَحكم بين عبادك فيما كانوا فيه يَختلفون، اهدنِي لِما اختُلف فيه من الْحَقَّ بإذنك، إنَّك تَهدي من تشاء إلَى صر اط مستقيم

“Ya Allah Robbnya Jibril, Mika’il, Isrofil pencipta langit dan bumi, yang mengetahui yang ghoib dan yang terang-terangan. Kaulah yang menghukumi antara hamba-hamba-Mu diantara perkara yang di perselisihkan oleh mereka, maka berikan aku hidayah di dalam perkara yang di perselisihkan tersebut hidayah kepada kebenaran dengan izinmu. Sesungguhnya Engkau-pun memberikan hidayah kepada siapa yang Engkau kehendaki, kepada jalan yang lurus.”

⚉   Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah ( dalam Majmu’ Fataawa 5/118)

فإذا افتقر العبد إلَى اللّٰه، وأدمن النظر فِي كلام اللَّه، وكلام ر سو له، وكلام الصحابة والتا بعين وأئمة المسلمين انفتح له طر يق الهدى

Apabila seseorang hamba butuh kepada Allah, lalu ia betul-betul selalu memperhatikan firman Allah, memperhatikan sabda Rosulullah, perkataan para sahabat, para tabi’in dan para ulama kaum muslimin, maka akan terbukalah kepada dia jalan kebenaran.”

⚉   Beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah) juga berkata ( dalam Majmu’ Fataawa 12/103)

فمن تبيَّن له الحقُّ فِي شيء من ذاك اتبعه

“Siapa yang menjadi jelas kepadanya kebenaran dalam suatu permasalahan hendaklah ia mengikutinya dan apabila kebenaran tersembunyi hendaklah dia ‘tawakuf’ (tidak mengambil sikap) dulu sampai Allah memberikan kejelasan kepadanya.”

وينبغي أن يستعين على ذلك بدعا ء اللّٰه

“Dan hendaknya dia mohon pertolongan kepada Allah dengan cara berdo’a kepada-Nya.”

⚉   Syaikh ‘Abdurrohman Assa’dii rohimahullah (dalam kitab Taisiir Al-latifil-mannan hal 180)

‎إن النَّاظر فِي العلم عند الحاجة إلَى العمل، أو التكلُّم به

“Orang yang sedang membahas ilmu disaat ia butuh kepada amal atau berbicara dengan ilmu tersebut apabila belum bisa menentukan mana dua pendapat yang kuat, setelah dia niatnya benar untuk mencari kebenaran dan membahasnya, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan orang seperti ini.”

Selama niatnya benar dan ia berusaha sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran, maka Allah akan memberikan kepada dia hidayah sebagaimana halnya Nabi Musa berdo’a kepada Allah [QS Al-Qoshos : 22]

‎عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ

Semoga Allah memberikan kepadaku jalan yang benar.”
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-12

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 11) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 12 ?

Penghalang ke 12 dari penghalang-penghalang seseorang dari menerima kebenaran yaitu…

⚉   adanya Dosa (الذنوب)

Sesungguhnya dosa itu selalu menimbulkan kesialan dan bahayanya untuk hati sangat besar sekali.

⚉   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata :

واللّٰه سبحانه جعل مِمَّا يُعاقب به الناس على الذنوب سلبَ الهدى والعلم النافع

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sangsi kepada manusia akibat dosa-dosa mereka, (yaitu) dengan cara mengambil hidayah dari ilmu yang bermanfaat dari hatinya.”

⚉   Allah berfirman [QS Al Baqoroh: 88]

‎وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ ۚ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ

Mereka berkata: ‘Hati kami tertutup’, justru Allah melaknat mereka akibat kekafiran mereka.”

⚉   Allah juga berfirman [QS Al Baqoroh : 10]

‎فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ

Di hati mereka ada penyakit,

‎فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا

maka Allah tambah lagi penyakit mereka.”

⚉   Allah juga berfirman [QS As-Shoff :5]

 ‎فَلَمَّا زَاغُوا

Ketika mereka telah menyimpang

‎أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ

Allah pun jadikan hati mereka menyimpang.”

??   Lihat bahwa penyimpangan, kesesatan, kemaksiatan itu menyebabkan hati di tubuh kitapun ikut menyimpang.

⚉   Beliau (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah) juga berkata (dalam Kitab Al-‘iiman hal 29):

كما أن اﻹنسان يغمض عينيه

Sebagaimana seseorang memejamkan kedua matanya,

فلا يرى شيئًا

sehingga tidak bisa melihat sesuatu

وإن لَمْ يكن أعمى

walaupun ia bukan orang buta,

فكذلك القلب بِما غشاه من رَيْن الذُّ نو ب لا يُبصر الحقَّ

demikian pula hati akibat ditutup oleh noda-noda dosa, ia tidak lagi bisa melihat kebenaran, walaupun ia tidak buta, seperti butanya orang kafir.

⚉   Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata (dalam Kitab Aljawabul Kaafi hal 83-84) :

فإن الطا عة نورٌ

Sesungguhnya ketaatan itu ada padanya cahaya

والمعصيةَ ظلمةٌ

dan maksiat itu adalah kegelapan

وكلَّما قو يت الظلمة از دادت حير تُهُ

ketika kegelapan semakin berat, maka semakin bertambahlah kebingungan dia.

حَتَّى يقع فِي البد ع و الضلالات

hingga ia pun jatuh dalam bid’ah dan kesesatan

والأمور الْمُهلكَة

dan perkara-perkara yang membinasakan.

وهو لا بشعر

dan ia tidak merasakannya.

كأعمى خر ج فِي ظلمة الليل يَمشي و حده

Seperti orang buta yang keluar dari kegelapan malam, ia tidak tahu, ia berjalan sendirian.

??   Maka dari itulah saudaraku bahwa dosa seringkali menyebabkan hidayah itu tertolak dari hati, karena akibat daripada perbuatan-perbuatan dosa itu sangatlah buruk sekali, dan sangsi yang paling berat adalah di saat ketika seseorang berbuat dosa, ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala mengambil kembali hidayah yang telah Allah berikan kepadanya… Na’uzubillah

⚉   Berkata Ibnul Qoyyim rohimahullah (dalam kitab Aljawabul Kaafi hal 123) :

ومن عقوباتِها

Dan diantara sangsi yang Allah berikan kepada orang-orang yang berbuat maksiat,

‎أنَّها تؤ ثر بالخاصة فِي نقصان العقل

bahwa itu bisa mengurangi kekuatan akal

فلا تَجد عاقَليْنِ أحدهُما مطيع للّٰه، والآخر عاصٍ

Kamu tidak akan dapatkan sama antara orang yang menta’ati Allah dengan orang yang berbuat maksiat.

Kenapa ? (Kata beliau) ...karena akal orang yang menta’ati Allah biasanya lebih sempurna, pemikirannya lebih lurus. Sementara akal orang yang suka berbuat maksiat seringkali bengkok.”

Oleh karena itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu mengajak bicara orang-orang yang berakal.

Allah berfirman :
Bertakwalah kamu kepada-Ku wahai orang-orang yang di berikan pikiran

??   Maka semakin kita menta’ati Allah, semakin pikiran kita lurus, semakin pikiran kita tajam dan di berikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala hidayah.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-11

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 10) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 11 ?

Penghalang yang ke 11 dari kebenaran, yaitu…

⚉   Hizbiiyah ( الحزبية)

Apa itu hizbiyah ?
??   Fanatik terhadap golongan… di mana ia memberikan loyalitas dan permusuhan di atas golongannya.

Maka yang seperti ini adalah merupakan perkara yang sering kali menghalangi seseorang dari kebenaran karena ia lebih fanatik dengan golongannya tersebut.

⚉   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah berkata :

وهذا يُبتلى به كثير من الْمُنتسبين إلَى طا ئفة معيَّنة فِي العلم

“…Dan ini (kata beliau) banyak sekali menimpa orang-orang yang menisbatkan diri kepada suatu kelompok tertentu atau mazhab tertentu…

‎أو إلَى رئيس معظَّم

atau kepada pemimpin yang dia ta’ati dalam agama (selain Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam…)

فإ نٌَهم لا يقبلو ن من الد ين رأيًا ورو ايةً إلاَّ ما جاءت به طائفتهم

karena mereka tidak mau menerima dari agama ini, kecuali yang berasal dari kelompok mereka saja…

ثُمَّ إنَّهم لا يعلمون ما تو جبه طا ئفتهم

sudah itu mereka tidak mengetahui juga apa yang diharuskan oleh kelompok mereka tersebut…

‎مع أن دين اﻹ سلام يو جب اتَّبا ع الْحقَّ مطلقًا

padahal agama Islam mengharuskan mengikuti kebenaran secara mutlak… (baik secara riwayat maupun secara pendapat bila memang itu kebenaran)

من غير تعيين شخص أو طائفة غير الر سو ل ﷺ

dengan tanpa menentukan harus orang tertentu atau kelompok tertentu selain Rasul shollallahu ‘alayhi wasallam…”

(dalam kitab Iqtadha ash-shirotholmustaqiim jilid 1 hal 86)

⚉   Syaikh Muhammad Utsaimin rohimahullah berkata :

يجب على طا لب العم

…Wajib atas penuntut ilmu untuk menjauhi sifat “kaifiyah wal hizbiyah”, fanatik golongan dimana ia memberikan wala’ dan baro’ kepada kelompok tertentu atau kepada golongan tertentu

فهذالا شك خلاف منهج السلف

yang seperti ini tidak ragu lagi menyelisihi manhaj salaf…

Salafush shalih bukanlah mereka yang membuat golongan-golongan akan tetapi (salafush shalih) mereka hanya memberikan loyalitas dan permusuhan di atas aqidah, di atas iman kepada Allah dan Rosul-Nya.

⚉   Kata Syaikh Utsaimin rohimahullah:

فلا حز بيَّة، و لا تعدد، ولا موالاة، ولا معاداة

…maka tidak boleh ada hizbiyah, tidak boleh juga kita membuat kelompok-kelompok yang banyak, tidak pula memberikan loyalitas dan permusuhan…

‎إلا على حسب ما جاء فِي الكتاب والسنة

kecuali diatas sesuatu yang sesuai Alqur’an dan Sunnah…

فمن النا س مثلاً

diantara manusia… (kata beliau)

من يتحزَّ ب لطائفة معينة، يقرر منهجها

ada yang fanatik kepada suatu kelompok dan menetapkan manhajnya…

وًيستدل عليه با لأ دلة الَّتِي فد تكون دليلاً عليه

dan ia berdalil dengan suatu dalil yang sebetulnya dalil tersebut tidak mendukungnya.

Tapi kemudian pemahamannya di paksakan… kenapa ? Karena itu yang sesuai dengan golongan, maka jelas yang seperti ini tidak dibenarkan…” kata Syaikh Utsaimin rohimahullah (dalam Kitabul Ilm hal 81)

??   Maka siapapun orang yang fanatiknya kepada selain Allah dan Rosul-Nya, sulit untuk menerima kebanaran yang berasal dari Allah dan Rasul-Nya, apabila yang membawanya ternyata bukan kelompoknya atau bukan ustadz yang ia fanatik kepadanya, atau bukan organisasi atau yayasan yang ia menisbatkan diri kepadanya… maka yang seperti ini jelas Hizbiyah ya akhi.

Jangan sampai menganggap organisasi itu hizbi tapi ternyata dia fanatik kepada seorang ustadz dan memberikan wala’ dan baro’ kepada ustadz tersebut, sehingga sebetulnya diapun juga masuk ke dalam hizbi.

??   Hizbiyah itu bukan melihat kepada golongan atau melihat kepada organisasi atau yayasan. Karena itu hanyalah wasilah… Tetapi hakekatnya hizbiyah itu fanatisme, dimana ia memberikan loyalitas dan permusuhan di atasnya.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-10

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 9) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 10 ?

Penghalang yang ke 10 dari kebenaran yaitu…

⚉   HASAD.

Apa itu ?

??   Yaitu iri hati, dengki, dia tidak suka orang lain diberikan kenikmatan. Ketika kita merasa panas dengan kenikmatan yang di berikan kepada teman kita atau saudara kita.. berarti kita dengki.

الْحَسد: هو الباعث على أوَّل معصية

Dengki adalah merupakan maksiat pertama di muka bumi.” Dimana iblis dengki kepada Nabi Adam ‘alayhissalam, sehingga ia tidak mau sujud kepadanya.

Dengki juga yang membuat orang Yahudi kufur kepada Allah dan tidak mau mengikuti Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam karena ternyata Nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wasallam bukan dari Banu Israil tetapi dari Banu Isma’il.

Demikian pula dengki menyebabkan banyak orang kufur kepada Allah. Maka kewajiban seorang hamba adalah untuk berhati-hati dari kedengkian.

⚉   Syaikh ‘Abdurrahman Al-mu’alimii berkata dalam Kitab “Attankiil” (jilid 2/ hal 195)

الحسد ، وذلك إذا كان غير ه هو الذي بيَّن الحق فيرى أن اعتر افه بذلك الحق يكون اعتر افًا لذلك المبيَّن بالفضل والعلم واﻹصابة، فيعظم ذاك فِي عيو ن الناس

Dengki yaitu kalau ternyata dia melihat orang lain yang lebih muda misalnya dari dirinya menjelaskan kebenaran dan kalau ia mengakui kebenaran yang dibawa orang tersebut, dia merasa…
wah.. berarti orang ini sama saja akan jadi besar, gara-gara saya mengakui kebenaran yang dia bawa..

Akhirnya apa yang terjadi..?! akhirnya diapun tidak mau mengakui kebenaran yang dibawa oleh orang
tersebut, karena dia tidak ingin orang yang membawa kebenaran tersebut menjadi besar.
Maka ini adalah merupakan kedengkian.

⚉   Berkata Abu Hatim Ibnu Hibban dalam kitab “Raudhotul ‘uqolaa” (halaman 136)

وأكثر ما يو جد الحسد بين الأقران

Hasad itu seringkali terjadi di antara dua orang yang bersaing atau yang dalam satu pekerjaan (misalnya).

‎لأن اكتبة لا يحسدها إلا الكتبة

Contoh misalnya kata beliau : sesama penulis sekretaris, biasanya hasadnya kepada yang sama juga. Demikian pula pebisnis biasanya hasadnya kepada pebisnis juga. Ustadz biasanya hasadnya kepada ustadz juga. Murid demikian pula, biasanya dengan yang sama dengan yang sejenis.

⚉   Imam Asy Syaukanii berkata dalam “Adabut-tholab” (halaman 91) :
Diantara sebab yang mencegah dari bersikap adil itu adanya persaingan antara dua orang dalam keutamaan atau dalam kedudukan, baik kedudukan agama maupun dunia. Dimana ketika syetan meniupkan was-was di hatinya, akhirnya kemudian persaingan tersebut membawa salah satunya atau kedua-duanya untuk saling menjatuhkan.”
Maka yang seperti ini sangat berbahaya.

Jadi was-was atau dengki itu akibat daripada terkadang dua teman yang sejawat, yang sepekerjaan, yang sama statusnya karena ada persaingan, di situ terjadilah hasad dan kedengkian.

Maka bagaimana cara menghilangkan kedengkian ?

??   Berusahalah, yang pertama, kita untuk mendo’akan orang yang kita merasa dengki kepadanya. Kita juga berusaha untuk memberinya hadiah. Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda : “Hendaklah kalian saling memberikan hadiah, niscaya kalian saling mencintai” (riwayat Imam Ahmad).

Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam juga menyuruh kita saling mengunjungi. Kata Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam: “Kunjungilah sekali-kali.. niscaya akan tumbuh rasa cinta.
Kita kunjungi dia, kita do’akan dia, kita berikan hadiah kepada dia, dan berusaha kita lawan rasa dengki di hati tersebut, karena kedengkian itu tidak ada manfa’atnya sama sekali.

Kedengkian itu hanya menyebabkan kita terjerumus kepada berbagai macam kemungkaran dan mendatangkan kemurkaan Allah kepada kita.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-9

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 8) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 9 ?

Penghalang yang ke 9… yang menghalangi seseorang dari kebenaran :

⚉   ااكبر… yaitu sombong, dimana sombong adalah merupakan penghalang iblis untuk ta’at kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

⚉   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata dalam kitab Naqdul Mantiq hal 27

Oleh karena itu kamu dapati orang yahudi itu ngeyel diatas kebatilan mereka… (kenapa ?) Karena di hati mereka ada kesombongan, kedengkian dan kerasnya hati dan hawa nafsu yang lainnya.

Adapun orang-orang yang berpegang pada Al Haq, mereka orang yang paling tawadhu, paling mudah menerima kebenaran dan menuduh jangan-jangan mereka (sendiri) yang salah, dan paling semangat mencari kebenaran.

Makanya mereka tidak merasa sulit untuk merujuk atau mengkoreksi kembali pendapat-pendapat mereka (barangkali mereka yang salah).

Dia selalu – pencari kebenaran – merasa jangan-jangan saya di atas kesalahan, kemudian dia terus mencari hujjah, dalil, kalau ternyata dia diatas kesalahan, mudah bagi dia untuk meninggalkan kesalahan dan berpegang kepada kebenaran.

وما أكثر الأقو ال الَّتِي نز ع عنها المتقو ن لَما ظهر لَهم ضعفها، وما حَملهم الكبر على اﻹصرار على الباطل

Berapa banyak, (kata beliau) orang-orang yang telah jelas kepadanya kelemahan pendapatnya, ternyata tidak mau rujuk, tidak mau meninggalkannya, karena ada kesombongan di hatinya.

و خشية أن يُظن بِهم النقص

Dan dia khawatir, kalau ia berubah pendapatnya, dianggap ilmunya kurang atau mengurangi kewibawaannya dan yang lainnya, padahal kalau kita mau rujuk kebenaran itu lebih terpuji, daripada mempertahankan kebatilan demi hanya karena mempertahankan kedudukan.

⚉   Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata

Berpindahmya seseorang dari satu pendapat ke pendapat yang lain karena telah jelas kepada dia kebenaran, itu terpuji. Berbeda kalau ia ngeyel diatas pendapat yang tidak ada hujjahnya sama sekali. Dan ia tinggalkan pendapat yang sudah jelas hujjahnya kuat. Maka ini jelas, maka ini tercela (Dalam Al Fatawa Al Kubro jilid 5 hal 125)

Sombong itu menjadikan pelakunya tertipu. Dia merasa dirinya telah kokoh ilmunya, dia merasa telah tinggi kedudukannya, sehingga akhirnya untuk merujuk kepada kebenaran sulit sekali.

⚉   Kata Imam Assyatibii rohimahullah :

Orang-orang pengikut hawa nafsu itu, kalau sudah hawa nafsunya kokoh di hati mereka, mereka sudah tidak peduli lagi. Mereka tidak akan pernah lagi merujuk atau memeriksa pendapat-pendapat mereka lagi.

Tidak akan pernah menuduh pendapatnya salah atau tidak. Yang jelas karena itu yang sesuai dengan hawa nafsu mereka.
Itulah yang di pegang kuat-kuat, tidak peduli lagi setelah itu apakah pendapatnya kuat atau lemah.

??   Maka dari itulah kewajiban kita adalah untuk senantiasa tunduk kepada kebenaran, dan rujuk kepada kebenaran kalau memang kita nyata diatas kesalahan atau kelemahan pendapat.

??   Berapa banyak orang yang terhalang dari kebenaran, karena ia merasa angkuh, merasa bangga dengan akalnya, dengan kedudukannya, dengan kepintarannya, dengan kecerdasannya, dengan titelnya dan yang lainnya.

‎نسأل الله السلامة والعافية

Kita memohon kepada Allah keselamatan.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-7

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 6) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 7 ?

Penghalang yang ke 7 yaitu:

⚉  TAQLID yang disertai dengan fanatik buta.

??   TAQLID artinya : mengikuti seseorang, dengan tanpa mengetahui dasarnya, tanpa mengetahui dalilnya.

TAQLID adalah merupakan perkara yang haram. Kapan ?
Ketika telah sampai kepada kita keterangan dan dalil.

Apabila telah sampai kepada kita keterangan dalil yang shohih, kemudian kita tolak dalil keterangan, hanya karena mengikuti seseorang, maka ini adalah merupakan taqlid yang tercela.

Sedangkan taqlid bagi orang yang awam yang tidak mengetahui dan tidak mampu memahami dalil, hukumnya wajib.
Kecuali, apabila telah sampai kepada dia dalil yang lebih kuat, lalu ia tinggalkan dalil hanya karena mengikuti syaikh-nya, maka ia jatuh kepada taqlid yang haram.

??   FANATIK, ta’asshub yaitu : seseorang tidak mau mengambil ilmu kecuali dari golongannya saja atau dari syaikh-nya saja.

ياتزم قول عالِم مطلقًا فِي جَميع المسائل

Dia hanya mengikuti pendapat “seseorang alim dalam seluruh permasalahan“, gak mau ngikutin yang lain, yang seperti ini sama saja menganggap syaikh-nya itu maksum, terpelihara dari kesalahan.
Padahal kemaksuman itu hanya milik Rosul shollallahu ‘alayhi wasallam.

Orang yang taqlid yaitu mengikuti seseorang dengan tanpa mengetahui hujjahnya.
Hakekatnya itu bukanlah ilmu dan sangat tidak layak untuk dimiliki oleh orang yang mempunyai sifat penuntut ilmu, karena hakikat ilmu itu adalah yang berdasarkan dalil. Karena sebatas (semata-mata) pendapat, bukanlah ilmu.

⚉  Sayuti rohimahullah berkata, “Para Ulama seluruhnya bersepakat bahwa taqlid itu bukanlah Ilmu
Maka karena taqlid bukan ilmu, (taqlid) tidak boleh dimiliki oleh seorang penuntut ilmu.

⚉  Ibnu Hazm rohimahullah berkata:

‎المقلد راضٍ أن يُغبن عقله

Orang yang taqlid itu ridho kalau akalnya ditipu” (Kitab Mudaawatunnufuus hal 74)

⚉  Ibnu Taimiyah rohimahullah juga berkata:

فإن التقليد لا يورث إلا بلادة

Taqlid itu tidak mewariskan, kecuali kebodohan

Oleh karena itulah seorang penuntut ilmu berusaha untuk mengetahui dasar segala sesuatu dalam setiap permasalahan.

⚉  Berkata Syaikh Abdurrahman Asa’diy rohimahullah (Kitab Almunazhoro Atalfaqhiyyah hal 37)

‎فإن من اعتاد الجري على أقو الٍ لا يُباليِ دلَّ عليها دليل صحيح أو ضعيف أو لَمْ يد لَّ يَخمد ذهنه ولا ينهض بطلب الر قي والا ستز ادة فِي قوة الفكر والذَّهن

Orang yang terbiasa mengikuti suatu pendapat secara membabi buta tanpa peduli apakah ditunjukkan oleh dalil yang shohih ataupun yang dhoif atau bahkan tidak ada dalil sama sekali, maka akalnya itu (kata beliau) telah hilang sinarnya.
Bahkan ia tidak akan pernah mau naik kepada yang lebih tinggi. Tidak pula menambah kekuatan fikir, karena dengan taqlid itu sebetulnya pikiran dia menjadi terkurung.”

⚉  Berkata Alwaziir bin Hubairoh rohimahullah (Kitab Lawamil Anwar 2/465)

من مكايد الشيطان أنه يقيم أو ثاناً فِي المعنَى تُعبد من دون الله مثل أن يتبين له الحق فيقو ل: هذا ايس بِمذ هبنا تقليدًا لِمُعَظَّمٍ عنده قد قدَّ مه على الحق

Diantara tipu daya setan, yaitu dia menjadikan sesuatu di sembah selain Allah.

Contohnya (kata beliau): “telah jelas kepada dia kebenaran, lalu ia tolak kebenaran hanya karena menganggap itu bukan karena madzhab kita, sehingga madzhab lebih ia dahulukan daripada keterangan dari Allah dan Rosul-Nya.” (Seakan-akan madzhab ini menjadi sebuah tandingan).

??   Maka dari itu hati-hatilah… Kewajiban kita adalah fanatik kepada Allah dan Rosul-Nya, bukan kepada madzhab anu, syaikh anu, alim anu.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-6

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 5) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 6 ?

Diantara perkara yang menyebabkan seseorang terhalang dari hidayah :

حب الجاه والر ئاسة

⚉  Lebih menyukai kedudukan.

Jiwa manusia menyukai dunia, menyukai kedudukan, ketinggian dalam kehidupan dunia ini. Namun… cinta kepada dunia, harta, kedudukan, ini seringkali menghalangi seseorang dari mendapatkan kebenaran.

⚉  Kata Abul Wafa’ ‘Ali bin Aqil Al Hambali

‎الْمَحبة للر ئا سة، و الميل إلَى الد نيا والمفاخرة و المبا هاة بِها

Mencintai kedudukan, condong kepada kehidupan dunia dan berbangga dengannya, sibuk dengan kelezatan dunia dan apa-apa perkara yang menuju pencarian kepada ketenaran, itu menyebabkan akal kita tidak berfungsi sehingga akhirnya memalingkan ia dari kebenaran.”

⚉  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah dalam Majmu Fatawa (jilid 10 – halaman 600) berkata:

Dan mencari kedudukan walaupun dengan kebathilan itu akan menyebabkan ia ridho dengan kalimat-kalimat yang mengagungkan dirinya, walaupun kalimat tersebut bathil dan membuat ia akan murka dengan kalimat-kalimat-kalimat yang menyudutkan atau mencelanya, walaupun kalimat itu benar.

Sementara seoarang mukmin akan ridho dengan kalimat yang haq, walaupun kalimat tersebut pahit untuknya. Dan ia marah dengan kalimat yang bathil walaupun kalimat bathil itu mendukung dirinya.”

Kenapa ?

??   Karena seorang mukmin itu mencintai kebenaran, mencintai kejujuran dan keadilan dan membenci kezholiman dan kedustaan.

⚉  Berkata As Syaikh Sholeh bin Almahdiy Al Maqbaliy dalam Kitab Al ‘Alam Al ‘Ilmu Syaamikh halaman 365 :

Para pemimpin pemilik harta yang terfitnah oleh dunia mereka dan syawat mereka, maka mereka akan terhalang dari kebenaran karena mereka mengetahui bahwa kalau mereka mengikuti kebenaran, kebenaran akan mencegah mereka dari syahwat yang mereka inginkan. Sehingga akhirnya dia tinggalkan kebenaran dan dia lebih mendahulukan mengikuti syahwatnya. Dan siapa yang meninggalkan kebenaran, hanya karena lebih mendahulukan kedudukan atau harta, maka ia serupa dengan orang-orang Yahudi.

Karena para ulama Bani Israel, mereka lebih mempertahankan harta mereka dan kedudukan mereka. Akhirnya mereka kafir kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wasallam, sehingga mereka terhalang dari hidayah.

Oleh karena itulah saudara-saudaraku sekalian…
??   siapapun diantara kita yang ingin mendapatkan hidayah, dia harus membuang cinta kepada dunia, harta, kedudukan. Karena kebenaran seringkali tidak mendukung kedudukannya.

Maka dari itu orang yang lebih mendahulukan kedudukan, ketenaran… sulit bagi dia untuk mengikuti kebenaran. Apalagi kalau dia sudah terbiasa tenar, apalagi dia sudah biasa di hormati orang dan takut kehilangan ketenaran, takut kehilangan kehormatan. Ini di pastikan tidak bisa mengikuti kebenaran kecuali yang sesuai dengan hawa nafsunya saja.

‎نسأل الله السلامة والعافية

Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

HAL-HAL Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN – Penghalang Ke-5

Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 4 b) bisa di baca di SINI

=======

? Penghalang yang ke 5 ?

Kemudian… diantara perkara yang menghalangi sesorang dari kebenaran yaitu :

⚉  Al Khauf (ketakutan). Baik takut kepada orang, takut kepada teman, takut kepada keluarga untuk ditinggalkan, dan yang lainnya. Ketakutan-ketakutan ini yang menghalangi seseorang untuk mengikuti kebenaran.

Heraclius, ketika mendengar akan kenabian Nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wasallam sementara ia telah mengetahui dengan keilmuannya (bahwa) akan datangnya seorang Nabi di akhir zaman dan ia merasa yakin bahwa Nabi Muhammad shollallahu ‘alayhi wasallam itulah Nabi yang dimaksud.

Namun kemudian ketika ia mengumpulkan para pembesar Romawi dan ternyata mereka tidak mau beriman, Heraclius merasa takut untuk kehilangan kedudukan.
Maka itulah yang menyebabkan Heraclius tidak mau menerima kebenaran, tidak mau masuk Islam.

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam Kitab Hidayatul Hayari (halaman 18):

فإن هر قل عر ف الحق وهمَّ با لد خول فِي اﻹ سلام فلم يطاو عه قو مه، و خافهم على نفسه، فاختار الكفر على اﻹ سلام بعد ما تبيَّن له الْهُدى

Heraclius mengetahui kebenaran dan ia ingin sekali masuk Islam, tapi sayang rakyatnya dan kaumnya tidak mau menaatinya sehingga ia merasa khawatir atas dirinya (dia takut kehilangan kekuasaan tersebut), sehingga ia lebih memilih kekufuran dari pada Islam. Padahal sudah jelas kepadanya petunjuk.”

Lihatlah… takut kehilangan jabatan, takut kehilangan pamor, takut kehilangan kedudukan, takut ditinggalkan teman-teman, takut dicela, takut dituduh teroris, takut dianggap ekstrim, takut disebut wahabi… dan yang lainnya dari ketakutan-ketakutan yang tidak beralasan, itu membuat seseorang akhirnya menjauhi kebenaran atau tidak bisa mendapatkan kebenaran.

Demikian pula para penyeru kepada kebenaran takut untuk menyampaikan kebenaran. Ketika penyeru kebenaran itu takut untuk menyampaikan kebenaran, takut nanti dimusuhi orang, dan takut-takut yang tidak beralasan tentunya… akhirnya ia pun menyembunyikan kebenaran sehingga orang pun tidak mengetahui kebenaran gara-gara mereka.

Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengambil perjanjian dari para ahli ilmu untuk menyampaikan ilmu yang telah mereka ketahui. Allah Ta’ala berfirman (QS Al-Imran : 187)

‎وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ

Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian dari orang-orang yang diberikan Alkitab.”

‎لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ

Hendaklah kalian menjelaskannya kepada manusia

وَلا تَكْتُمُونَهُ

Dan jangan kalian menyembunyikan ilmu tersebut dari manusia.”

Maka ini merupakan perjanjian yang Allah Subhana wa Ta’ala ambil dari para ahli ilmu untuk tegak dan sabar menyampaikan kebenaran.

Maka apabila para ahli ilmu ketakutan untuk menyampaikan kebenaran maka orang semakin tersesat jalannya.

Maka inilah orang yang ketakutan, (takut) kehilangan ilmu dan yang lainnya, kehilangan dunia… dia tidak bisa mendapatkan kebenaran. Penyeru-penyeru kebenaran, ketika takut untuk menyampaikan kebenaran, pun juga orang akhirnya terhalang dari kebenaran.

??   Maka kewajiban kita adalah berusaha untuk bertawakkal kepada Allah Subhana wa Ta’ala. Berusaha yakin bahwasanya manusia tidak akan bisa memberikan mudhorot atau pun manfa’at kecuali dengan izin Allah Subhana wa Ta’ala.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN