Tauhid Dan Hawa Nafsu Saling Bertentangan

Allah berfirman,

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ (٢٣)

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya..? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran..? (Qs. Al-Jasiyah ayat 23)

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

التوحيد والهوى متضادان، فإن الهوى صنم ولكل عبد صنم في قلبه بحسب هواه، وإنما بعث رسله لكسر الأصنام وعبادة الله وحده لاشريك له، وليس مراد الله سبحانه كسر الأصنام المجسدة وترك الأصنام التي في القلب، بل المراد كسرها من القلب أولاً

Tauhid dan hawa nafsu itu saling bertentangan. Karena hawa nafsu adalah berhala yang ada di hati. Setiap hamba memiliki berhala di hatinya sesuai dengan kekuatan hawa nafsunya. Allah mengutus para rosul untuk menghancurkan berhala dan agar beribadah kepada Allah saja.

Yang diinginkan oleh Allah bukan semata menghancurkan berhala yang nyata dan meninggalkan berhala yang ada di hati. Namun yang pertama kali dihancurkan adalah berhala yang ada di hati.

(Raudhotul Muhibbin hal 643)

Penterjemah,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.