Ah, aku malu untuk banyak berbicara, mulutku berbau kurang sedap.
Kira-kira demikianlah desah batin anda tatkala menyadari bahwa bau mulut anda mulai terasa tidak sedap karena anda sedang berpuasa. Dan mungkin saja anda merasa perlu berkumur dengan cairan penyegar mulut. Selanjutnya, andapun merasa lebih pede setelah berkumur untuk berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.
Sobat! Tidak perlu berkecil hati! Bau mulut anda yang kurang sedap karena berpuasa, inilah salah satu pengorbanan yang harus Anda jalani untuk menjadi orang yang bertaqwa dengan berpuasa.
Percayalah bahwa aroma mulut Anda yang tidak sedap itu ternyata tidak sia-sia. Walau terasa tidak sedap pada penilaian orang, namun tidak demikian di sisi Allah. Aroma mulut Anda itu cerminan dari pengorbanan Anda dalam menunaikan ibadah dan tentu layak mendapat nilai tinggi.
Rasulullah shalallahu alaihi wa Sahlan bersabda:
(وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ) متفق عليه
“Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibanding aroma misik.” Muttafaqun ‘alaih
Saudaraku! coba anda renungkan, mengapa bau mulut Anda ketika berpuasa yang kurang sedap kok dicintai Allah, sehingga di akhirat mendapatkan balasan yang sangat berarti? Mungkin pernah terbetik pikiran: iih agama Islam ini kok terkesan jorok ya.
Atau barangkali Anda berpikir: Aduuh, gimana sih, agama yang aku cintai ini; bau mulut orang berpuasa yang kurang sedap dianggap bernilai ibadah.
Di kesempatan lain; penampilan orang yang berhaji dibuat sedemikian rupa, dilarang mengenakan wewangian, memotong kuku, penampilannya tidak rapi, akibatnya bau keringatpun jadi menyengat.
Bila sholat, menempelkan wajah ke tanah atau lantai masjid yang mungkin saja karpetnya telah lama tidak dibersihkan.
Semuanya mengesankan keterbelakangan, kolot, kumuh dan kotor.
Saudaraku! Mungkin demikianlah iblis membisikkan ke dalam hati anda, dengan suara yang santun nan lirih, sehingga terkesan ia sedang membela kepentingan anda.
Tentu sebagai orang yang beriman, anda langsung memberangus berbagai bisikan biadab tersebut dan tidak pernah memberinya peluang untuk melekat di batin anda. Akan tetapi betapa banyak dari saudara-sadara kita yang lemah iman menjadi termenung dan kebingungan memikirkannya.
Ketahuilah saudaraku! Bahwa efek samping dari berbagai amal ibadah di atas, walaupun terasa tidak baik dan kurang menyenangkan, akan tetapi itu merupakan bagian dari uji pengorbanan ada mempertahankan iman.
Akankah dengan adanya efek samping yang kurang menyenangkan itu, anda menjadi hanyut oleh badai bisikan setan ataukah anda tetap tegar berjuang mencari keridhaan Allah?
Segala hal yang kurang menyenangkan yang menimpa anda semasa menjalankan ibadah kepada Allah adalah bagian dari duri dan aral yang melintang di jalan-jalan menuju surga Allah.
Demikianlah ketetapan Allah yang berlaku pada kehidupan dunia. Pintu-pintu surga bertabirkan duri dan kesusahan. Sedangkan pintu-pintu neraka diselimuti oleh kesenangan.
Walau demikian, rasa sakit dan hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut tidak akan sia-sia begitu saja.
Semuanya bernilai ibadah dan mendapatkan balasan yang setimpal dan bahkan lebih baik.
Bau mulut anda semasa berpuasa akan berubah menjadi aroma yang lebih harum dibanding aroma misk.
Penampilan anda yang kusut lagi berdebu semasa berihram menjalankan manasik haji dan umrah, berbuah ampunan dari Allah.
(انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْثاً غُبْراً، اشْهَدُوا أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُم ذُنُوبَهُم)
“Saksikanlah hamba-hambaku yang sedang berpenampilan kusut lagi berdebu. Persaksikanlah bahwa aku telah mengampuni seluruh dosa-dosa mereka.” Riwayat At Thabrani, Ibnu Hibban dan dinyatakan sebagai hadits hasan oleh Al Albani.
Bekas sujud yang melekat di dahi, hidung, lutut, tangan dan kaki anda akan terhindar dari sengatan api neraka.
(حَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ مِنِ ابْنِ آدَمَ أَثَرَ السُّجُودِ)
“Allah mengharamkan atas api neraka untuk menyentuh anggota tubuh manusia yang membawa bekas sujud.” Riwayat Bukhary
Tidakkah anda mengimpikan untuk menjadi salah satu dari orang-orang yang kelak di hari kiamat mulutnya berbau harum bak misk, dan tubuh anda selamat dari sengatan api neraka.?
Saudaraku! Besarkan hatimu dan ridhailah Islam sebagai agamamu, niscaya Allahpun meridhaimu sebagai hamba-Nya.
Sadarlah, bahwa jalan menuju ke surga penuh dengan duri tajam, dan aral yang melintang. Semoga Allah Ta’ala meneguhkan hati anda dan membulatkan tekad anda, dan menjadikan perjumpaan kita di surga. Amiin.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله