Al Hafidz ibnu Hajar Al Asqolani menyebutkan 6 keunggulan shahih Bukhari di atas shahih Muslim. yaitu:
1. Ada 430 lebih perawi yang bersendirian imam Bukhari dalam meriwayatkannya. Yang diperbincangkan akan kelemahannya hanya 80 orang lebih. Sedang jumlah perawi yang imam Muslim bersendirian mengeluarkannya ada 620 orang dan yang diperbincangkan ada 160 orang. Tidak ragu lagi bahwa meriwayatkan perawi yang tidak diperbincangkan sama sekali lebih baik dari meriwayatkan perawi yang diperbincangkan.
2. Perawi perawi Bukhari yang diperbincangkan tersebut tidak sering diriwayatkan oleh Bukhari hadits hadits mereka kecuali naskah Ikrimah dari ibnu Abbas.
Berbeda dengan Muslim. Ia sering meriwayatkan hadits perawi perawinya yang diperbincangkan kelemahannya. Seperti periwayatan AbuZubair dari Jabir, Suhail dari ayahnya dan sebagainya.
3. Perawi perawi Bukhari yang diperbincangkan tersebut kebanyakan adalah guru langsung imam Bukhari yang beliau telah mengetahui betul hadits haditsnya dan memilahnya antara yang shahih dan yang tidak.
Berbeda dengan Muslim. Kebanyakan perawinya yang diperbincangkan tersebut adalah dari kalangan tabi’in dan setelahnya yang tentunya imam Muslim tidak sezaman dengannya.
4. Imam Bukhari meriwayatkan perawi perawi tingkatan kedua dengan dipilih pilih. Sedang Muslim meriwayatkan mereka sebagai pokok sebagaimana dikatakan oleh Abu Bakr Al Hazimi.
5. Bukhari mensyaratkan seorang perawi harus benar benar bertemu dengan gurunya dalam isnad yang mu’an’an. Sedangkan Muslim hanya mencukupkan sezaman antara murid dan guru dan ada kemungkinan bertemu. Walaupun pendapat Muslim bisa diterima namun tentu syarat Bukhari lebih kuat.
6. Hadits hadits shahih Bukhari dan Muslim yang dikritik oleh para ulama seperti imam Ad Daroquthni semuanya berjumlah 210 hadits. 80 kurang dalam shahih Bukhari dan selebihnya dalam shahih Muslim. Tentu yang lebih sedikit dikritik hadits haditsnya lebih baik dari yang lebih banyak dikritik.
Badru Salam, حفظه الله تعالى