Dari Abu Musa Al Asy’ariy rodhiyallahu ‘anhu berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً، وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً، وَيُقَاتِلُ رِيَاءً؛ أَيُّ ذَلِكَ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: «مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ
“Rosulullah Shollallaahu ‘alaihi Wa sallam ditanya tentang orang yang berperang karena keberanian, dan karena fanatik golongan, dan karena riya. Manakah yang di jalan Allah..?”
Beliau bersabda, “Siapa yang berperang agar kalimat Allah yang paling tinggi maka ia di jalan Allah..” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Bukan agar kalimat partainya yang paling tinggi..
Bukan agar kalimat organisasinya yang paling tinggi..
Bukan agar kalimat ustadznya yang paling tinggi..
Semua itu bukanlah di jalan Allah..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى