Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
“Hidayah itu ada EMPAT tingkatan dan disebutkan dalam al-Qur’an.
● TINGKATAN PERTAMA: Hidayah umum.
Hidayah ini adalah hidayah pada hewan, manusia, dan setiap makhluk. Allah Ta’ala berfirman,
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى , الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ , وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ
“Sucikanlah nama Robbmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk..” (QS al-A’laa: 1-3).
Dalam ayat ini disebutkan empat perkara:
(1) kholaqo (menciptakan),
(2) fasawwa (menyempurnakan),
(3) qoddaro (menentukan kadar sebab maslahat dalam kehidupan dan aktivitas),
(4) fahadaa (memberi petunjuk).
● TINGKATAN KEDUA: Hidayah bayan wa dalalah (hidayah penjelasan dan petunjuk).
Yang dimaksud adalah hidayah berupa penjelasan kepada hamba dan hal ini tidak mengharuskan mendapatkan hidayah yang sempurna.
Allah Ta’ala berfirman mengenai tingkatan kedua dari hidayah adalah ayat,
وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيْنَاهُمْ فَاسْتَحَبُّوا الْعَمَىٰ عَلَى الْهُدَىٰ
“Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk..” (QS Fussilat: 17)
● TINGKATAN KETIGA: Hidayah taufik dan ilham.
Hidayah diberikan kepada siapa saja yang Allah kehendaki sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)..” (QS Yunus: 25)
Ada yang diberikan hidayah berupa penjelasan, tetapi belum tentu mendapatkan hidayah taufik.
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya..” (QS al-Qasas [28]: 56)
● TINGKATAN KE-EMPAT: Hidayah di akhirat menuju surga atau neraka.
Allah Ta’ala berfirman,
احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ , مِنْ دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَىٰ صِرَاطِ الْجَحِيمِ
(kepada malaikat diperintahkan): “kumpulkanlah orang-orang yang zholim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah, selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka..” (QS as-Saffat: 22-23)
Adapun perkataan penghuni surga,
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk..” (QS al-A’raf [7]: 43)
[Miftah Daar As-Sa’adah, jilid 1, hlm. 303-305]