Ustadz M Wasitho, حفظه الله تعالى
» Diriwayatkan bahwa Ibnus Samak rahimahullah masuk menemui khalifah Harun Ar-Rasyid memberikan nasehat, sampai khalifah menangis.
Kemudian Ibnus Samak meminta segelas air, dan mengatakan: “Wahai amirul mukminin, seandainya engkau dihalangi dari (meminum) minuman ini (padahal engkau dalam keadaan sangat kehausan), kecuali dengan (membayar) dunia dan seisinya, apakah engkau akan menebus segelas air itu dengannya?”. Khalifah menjawab: “Ya”. Ibnus Samak mengatakan (kepadanya): “Minumlah dengan puas, semoga Allah memberkahi anda”.
Ketika khalifah telah minum, Ibnus Samak berkata lagi kepadanya: “Wahai amirul mukminin, beritahukan kepadaku seandainya engkau dihalangi mengeluarkan minuman ini dari (diri)mu, kecuali dengan (membayar) dunia dan seisinya, apakah engkau akan menebusnya?” Khalifah menjawab: “Ya”. Ibnus Samak mengatakan (kepadanya): “Lalu apakah yang akan engkau lakukan dengan sesuatu (yakni dunia dan seisinya) yang mana seteguk air lebih baik darinya?”.
(*) Dialog antara seorang ulama dengan kholifah ini menunjukkan bahwa kenikmatan Allah yang berupa minum air di saat kehausan yang sangat lebih besar daripada memiliki dunia seisinya. Kemudian adanya kemudahan di dalam mengeluarkannya dengan buang air termasuk kenikmatan yang sangat berharga. Ini juga menunjukkan betapa besarnya nikmat kesehatan. (Lihat Mukhtashar Minhajul Qashidin, karya Imam Ibnu Qudamah, hal. 366, ta’liq dan takhrij: Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi).
» BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.
View