Category Archives: Abu Yahya Badrusalam

Jangan Suka Menuduh Seseorang Tidak Ikhlas

Rosulullah shollallaahu ‘alayhi wasallam mendengar Kholid bin Al Walid rodhiyallahu ‘anhu berkata, “Berapa banyak orang yang sholat tapi berkata dengan lisannya apa yang tidak sesuai dengan hatinya..”

Maka Nabi shollallaahu ‘alayhi wasallam bersabda:

إنِّي لَمْ أُومَرْ أنْ أنْقُبَ عن قُلُوبِ النَّاسِ

“Aku tidak diperintahkan untuk membedah hati manusia..” (HR Al Bukhari dan Muslim)

Terkadang kita suka menuduh orang lain tidak ikhlas..
dari mana kita tahu bahwa ia tidak ikhlas..

Kita hanya menghukumi seseorang sesuai dengan yang ia perlihatkan kepada kita…
Adapun yang tidak tampak maka serahkan kepada sang pencipta..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Tetap Semangat

‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha bercerita,

Ketika Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam semakin berat sakitnya beliau meminta izin kepada istri-istrinya untuk dirawat di rumahku. Mereka pun mengizinkan.

Maka beliau keluar dibopong dua orang yaitu Abbas dan Ali bin Abi Tholib.

‘Aisyah berkata, ‘ketika telah berada di rumahku, beliau bersabda kepadaku, ‘guyurkan kepadaku dari tujuh ember yang mulutnya belum dibuka ikatannya supaya aku bisa keluar kepada manusia..’

Beliau didudukan di atas bejana milik Hafsah. Lalu ‘Aisyah mengguyur beliau dari tujuh ember hingga beliau berisyarat telah cukup. Kemudian beliaupun keluar kepada manusia.

(HR. Al Bukhari)

Ya Robb..
Sementara kita terkadang tak pergi ke masjid hanya karena sakit yang tak berat..

Bahkan sebagian kita merasa berat kakinya untuk berjalan menuju masjid..
Padahal badannya sehat dan kuat..

Demikianlah iman bila telah menghunjam di dada..
Ia akan semangat kepada ketaatan..
Walaupun berat terasa..

Ya Allah bantulah kami..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Tauhid Dan Hawa Nafsu Saling Bertentangan

Allah berfirman,

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ (٢٣)

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya..? Maka siapa yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran..? (Qs. Al-Jasiyah ayat 23)

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,

التوحيد والهوى متضادان، فإن الهوى صنم ولكل عبد صنم في قلبه بحسب هواه، وإنما بعث رسله لكسر الأصنام وعبادة الله وحده لاشريك له، وليس مراد الله سبحانه كسر الأصنام المجسدة وترك الأصنام التي في القلب، بل المراد كسرها من القلب أولاً

Tauhid dan hawa nafsu itu saling bertentangan. Karena hawa nafsu adalah berhala yang ada di hati. Setiap hamba memiliki berhala di hatinya sesuai dengan kekuatan hawa nafsunya. Allah mengutus para rosul untuk menghancurkan berhala dan agar beribadah kepada Allah saja.

Yang diinginkan oleh Allah bukan semata menghancurkan berhala yang nyata dan meninggalkan berhala yang ada di hati. Namun yang pertama kali dihancurkan adalah berhala yang ada di hati.

(Raudhotul Muhibbin hal 643)

Penterjemah,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Jangan Meremehkan Dosa

Fudhail bin Iyadh rohimahullah berkata,

بِقَدْرِ مَا يَصْغَرُ الذَّنْبُ عِنْدَكَ يَعْظُمُ عِنْدَ اللَّهِ، وَبِقَدْرِ مَا يَعْظُمُ عِنْدَكَ يَصْغَرُ عِنْدَ ال

“Semakin remeh dosa di matamu semakin besar (dosa tsb) di sisi Allah .. dan semakin besar dosa di matamu, semakin kecil (dosa tsb) di sisi Allah..”

(Siyar A’lam Nubala 8/427)

Janganlah meremehkan dosa sekecil apapun..
Karena jika kita meremehkannya, menjadi besar di sisi Allah..

Seorang mukmin tak pernah meremehkan dosa..
Ia khawatir bila Allah menghinakan dirinya disebabkan dosa yang ia pandang remeh..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Janganlah Tertipu

Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata,

مَن أنعَمَ الله عليه بقوَّةٍ أو بجمالٍ أو نحو ذلك إذا اتَّـقى الله فيه؛ كان أفضل ممَّن لم يُؤْتَ ما لم يَمْتَحِنَ فيه، فإنَّ النِّعَم مِحَنٌ

“Siapa yang diberikan oleh Allah kekuatan dan keindahan fisik dan sebagainya, apabila ia bertaqwa kepada Allah maka ia lebih utama dari orang yang tidak diberikan ujian tersebut. Karena kenikmatan itu adalah ujian..”

(Al Istiqomah 1/372)

Badan yang kuat tidak ada manfaatnya jika tidak digunakan untuk mentaati Allah..

Paras yang cantik dan ganteng akan menjadi malapetaka jika tidak disertai ketakwaan..

Semua itu adalah ujian..
Maka janganlah tertipu..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Senantiasa Berbaik Sangka Kepada Allah Dan Berharap Yang Terbaik Di Sisi-Nya

Ibnul Jauzi rohimahullah berkata,

تدبير الحق عز وجل لك خير من تدبيرك ، وقد يمنعك ما تهوىٰ ابتلاء ، ليبلو صبرك ، فأره الصبر الجميل ، تر عن قرب ما يسر .

“Rencana Allah padamu lebih baik dari rencanamu. Terkadang Allah menghalangi rencanamu untuk menguji kesabaranmu.. maka perlihatkanlah kepada-Nya kesabaran yang indah .. tak lama engkau akan melihat sesuatu yang menggembirakanmu..”

(Shoidul Khothir 1/205)

Kita hanya bisa berencana..
Tapi Allah lah yang menentukan..
Maka janganlah terlalu berharap kepada rencana kita..
Tapi berharaplah yang terbaik di sisi-Nya..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

MUTIARA SALAF : Bahaya Alat Alat Musik

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

والذي شاهدناه نحن وغيرنا وعرفناه بالتجارب: أنه ما ظهرت المعازف وآلات اللهو في قوم وفشت فيهم واشتغلوا بها إلا سلط الله عليهم العدو، وبُلوا بالقحط والجدب وولاة السوء، والعاقل يتأمل أحوال العالم وينظر، والله المستعان

“Yang kita saksikan, dan selain kita dan kami mengetahuinya berdasarkan pengalaman, bahwa tidaklah tersebar alat alat musik dan alat alat yang melalaikan pada suatu kaum dan mereka sibuk dengannya kecuali Allah berikan kepada musuh kekuasaan atas mereka.

Ditimpa kekeringan, kelaparan, dan pemimpin yang buruk. Orang yang berakal selalu memperhatikan keadaan alam dan melihat. Allah lah tempat meminta pertolongan..”

(Madaarijussalikin 1/500)

Penterjemah,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Keutamaan Sholat Isya Dan Shubuh Berjama’ah Di Masjid

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى tentang hadits keutamaan sholat isya dan shubuh berjama’ah di masjid (Kitab Mukhtashor Shohih Muslim)

ARTIKEL TERKAIT
Perintah Menghadiri Sholat Isya Dan Shubuh Berjama’ah Di Masjid

Meminta Minta Yang Terlarang

Dalam hadits dari Qobishoh rodhiyallahu ‘anhu, Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tiga keadaan bolehnya meminta minta. Lalu diakhir hadits Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وما سِواهنَّ مِن المَسألةِ يا قَبيصةُ سُحتٌ، يأكُلُها صاحِبُها سُحتًا.

“Meminta minta selain keadaan tersebut wahai Qobishoh adalah suht (keharaman) yang dimakan oleh pelakunya..” (HR. Attirmidzi)

Perhatikanlah sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam, ”yang dimakan oleh pelakunya..” memberikan faidah bahwa meminta minta yang haram itu untuk keuntungan pribadi.

Adapun mengiklankan pembangunan masjid atau memberitahu orang kaya tentang orang yang sedang susah .. maka itu tidak termasuk meminta minta.

Sebagaimana pernah Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam melihat kaum Mudhar yang datang dalam keadaan susah dan fakir. Maka selesai sholat beliau bersabda,

تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِن دِينَارِهِ، مِن دِرْهَمِهِ، مِن ثَوْبِهِ، مِن صَاعِ بُرِّهِ، مِن صَاعِ تَمْرِهِ، حتَّى قالَ: ولو بشِقِّ تَمْرَةٍ

“Hendaknya seseorang bersedekah dengan dinarnya, dirhamnya, bajunya, satu sho’ dari gandumnya atau kurma sampai beliau berkata walaupun setengah kurma..” (HR Muslim)

Bahkan itu termasuk menunjukkan orang lain kepada kebaikan. Sebagaimana dalam hadits bahwa ada seorang laki laki datang kepada Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam meminta hewan tunggangan. Lalu Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam menyuruhnya untuk meminta kepada seseorang. Lalu orang itu diberikan hewan tunggangan. Maka beliau bersabda:

إنَّ الدالَ على الخيرِ كفاعلِه

“Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti melakukannya..” (HR. Attirmidzi)

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Perhatikan Dan Perbaiki Hati Dan Amal Kita

Al Hasan Al Bashri rohimahullah berkata,

يا ابن آدم، إن لك قولا وعملا، وسرا وعلانية، وعملك أولى بك من قولك، وسرك أولى بك من علانيتك

“Wahai anak Adam, engkau memiliki ucapan dan amal, lahir dan batin. Amalmu lebih layak untuk engkau (perbaiki) dari ucapanmu. Dan batinmu lebih layak untuk engkau (perbaiki) dari lahirmu..”

(Az Zuhd karya Imam Ahmad)

Banyak kita yang sibuk menperbaiki lahirnya..
Memperbaiki badannya agar terlihat kekar..
Memperbaiki wajahnya agar terlihat menarik..
Memperbaiki ucapannya dengan mengikuti berbagai kursus..

Namun semua itu tak ada gunanya di sisi Allah..
Yang Allah lihat adalah amal perbuatan dan batin kita..

Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian. Akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian..”

(HR. Al Bukhari dan Muslim)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى