Yang Paling Disukai Oleh Setan

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

“Kesedihan itu melemahkan hati, melembekkan niat dan membahayakan keinginan .. tidak ada yang paling disukai oleh setan dari kesedihan seorang mukmin..”

(Thoriqul Hijrotain hal. 279)

Sedih itu wajar..
Namun sedih yang panjang hanya akan memberi mudharat..

Kewajiban kita adalah sabar dan berusaha ridho dengan ketentuan Sang Pencipta..
Karena semua ketentuan-Nya adalah adil dan hikmah..

Kesedihan pun tidak akan mengubah apa apa..
Bahkan menjadi pintu setan agar kita larut dalam kesedihan..
Sehingga menghilangkan gairah hidup dan melemahkan semangat untuk berbuat kebaikan..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Ghibah Dapat Menghilangkan Amal Kebaikan

Seorang ‘alim Ulama pada zaman Tabi’in Sa’id bin Jubair rohimahullah berkata,

يؤتى بالعبد يوم القيامة فيدفع له كتابه، فلا يرى فيه صلاته ولا صيامه، ويرى أعماله الصالحة؛ فيقول: يا رب هذا كتاب غيري، كانت لي حسنات ليس في هذا الكتاب فيقال له، إن ربك لا يضل ولا ينسى، ذهب عملك باغتيابك الناس.

Seorang hamba akan didatangkan pada hari kiamat, kemudian diberikan catatan amal perbuatannya, dan dia tidak mendapati ibadah sholat dan puasa padanya, sedangkan dia mengetahui amal sholehnya.

Maka ia pun berkata, “Wahai Robbku, ini bukanlah catatan amalanku, karena aku aku memiliki kebaikan yang tidak tercatat di dalamnya..”

Maka dikatakan kepadanya, “Sesungguhnya Robbmu tidak mungkin salah dan lupa..! Amalan perbuatanmu telah lenyap karena engkau menggunjing orang lain.”

( Bahrud Dumu’- 233 )

Besar Kecilnya Pahala Tergantung Kepada Tingkat Keikhlasan Kepada Allah Dan Kesesuaian Dengan Sunnah

Syaikh Muhammad bin Sholeh al-‘Utsaimin rohimahullahu ta’ala berkata,

فكلما كان الإنسان في عبادته أخلص كان أجره أكثر. وكلما كان الإنسان في عبادته أتبع لرسول الله ﷺ، كانت عبادته أكمل و ثوابه أكثر. فالتفاوت هذا يكون بحسب الإخلاص لله و المتابعة لرسول الله ﷺ.

Setiap kali seorang hamba dalam menjalani ibadahnya lebih besar keikhlasannya kepada Allah, maka pahalanya juga lebih besar.

Begitupun bila ibadahnya lebih sesuai dengan petunjuk Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam, maka ibadahnya lebih sempurna dan pahalanya lebih banyak.

Sehingga perbedaan semua ini berdasarkan :
– seberapa besar keikhlasan kepada Allah, dan
– sesuai dengan sunnah Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam.

(Syarah Riyadhus Sholihin : 1/hal. 76)

Termasuk Dalam Definisi Ghibah

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Tahukah kalian apakah ghibah itu..?”. Sahabat menjawab: “Allah dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui..”

Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu..”

Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam ditanya, “Bagaimanakah pendapat anda, jika itu memang benar ada padanya..?”

Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam menjawab, “Kalau memang sebenarnya begitu berarti engkau telah meng-ghibahnya, tetapi jika apa yang kau sebutkan itu tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya..”

(HR. Muslim no 2589, Abu Dawud no 4874, At-Tirmidzi no 1999)

● Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin rohimahullah menjelaskan,

قول النبي -صلى الله عليه وسلم- في تعريف الغيبة “ذكرك أخاك بما يكره”  يشمل ما يكرهه من عيب خلقي، وعيب خلقي، وعيب ديني

(Maksud) sabda Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam tentang pengertian ghibah, ‘menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu..’ mencakup :
– aib dalam hal fisik,
– aib dalam hal akhlak, dan
– aib dalam hal agamanya.

(Syarah Riyadhus Sholihin 4/155)

Salah Satu Ciri Ahlus Sunnah

Imam Al-Barbahari (w. 329 H) rohimahullah di dalam kitabnya As-Sunnah mengatakan,

إذا رأيت الرجل يدعو على السلطان فاعلم أنه صاحب هوى
وإذا سمعت الرجل يدعو للسلطان بالصلاح فاعلم أنه صاحب سنة. إن شاء الله

Apabila kalian melihat seseorang mendo’akan kejelekan terhadap pemerintah, ketahuilah bahwa dia adalah pengikut hawa nafsu.

Apabila kalian mendengar seseorang mendo’akan kebaikan untuk pemerintah, ketahuilah bahwa dia adalah pengikut As-Sunnah, insyaa Allah.

(Mu’amalatu Al-Hukkam hlm. 10)

Jadilah Pengikut Akhirat

Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ‘anhu berkata,

إن الدنيا قد ترحّلت مدبرة. وإن الآخرة قد ترحلت مقبلة. ولكل منهما بنون. فكونوا من أبناء الآخرة. ولا تكونوا من أبناء الدنيا. فإن اليوم عمل ولا حساب. وغدًا حساب ولا عمل.

Sungguh dunia akan pergi berpaling, dan akhirat akan datang menghadap. Setiap dari keduanya (dunia dan akhirat) memiliki pengikut.

Maka jadilah pengikut akhirat, dan janganlah menjadi pengikut dunia. Karena hari ini (dunia) adalah hari beramal tanpa perhitungan .. dan esok (akhirat) adalah hari perhitungan tiada amal.

(Ighosatul Lahfan hal. 97)

Balasan Bagi Orang Yang Meninggalkan Maksiat

Syaikh As Sa’diy rohimahullah berkata,

“Siapa yang meninggalkan maksiat padahal syahwatnya sangat ingin melakukannya, maka Allah akan ganti dengan keimanan yang lapang di hati dan barokah pada rezekinya dan sehat badannya..”

(Al Qowa’id Al Fiqhiyah 1/138)

Maksiat mendatangkan mudhorot cepat atau lambat..
Dan bahaya maksiat yang paling berat adalah menjauhkan hati dari Allah ‘Azza wa Jalla..
Membuat berat ketaatan..
Namun seringkali tak dirasakan..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Bersiap Menghadapi Kematian

Al Imam Ibnu Rojab rohimahullahu ta’ala berkata,

‏أَعْظَمُ الشَّدَائِدِ الَّتِي تَنْزِلُ بِالْعَبْدِ فِي الدُّنْيَا الْمَوْتُ، وَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ إِنْ لَمْ يَكُنْ مَصِيرُ الْعَبْدِ إِلَى خَيْرٍ، فَالْوَاجِبُ عَلَى الْمُؤْمِنِ الِاسْتِعْدَادُ لِلْمَوْتِ.

Penderitaan terbesar yang akan menimpa seorang hamba di dunia ialah kematian. Sedangkan kehidupan setelahnya akan lebih berat lagi, bilamana tempat kembalinya bukan kepada kebaikan (Surga).

Maka sudah semestinya bagi setiap mukmin untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian.

(Jaami’ul Uluum wal Hikam – 1/467)

Jagalah Allah

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

احفظ الله يحفظك

“Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu..” (HR. Attirmidzi)

Al Hafidz Ibnu Rojab rohimahullah berkata,

وحفظ الله لعبده نوعان :
‏حفظه في دنياه كحفظ بدنه وأهله وماله ،
‏وحفظه في دينه من الشبهات و الشهوات ،
‏وهذا أشرف النوعين .

Penjagaan Allah kepada hamba-Nya ada dua macam :

1. Dijaga dunianya – yaitu dijaga badannya, keluarga dan hartanya.

2. Dijaga agamanya dari syubhat dan syahwat – dan ini yang paling mulia.

(Jaami’ul Uluum wal Hikam 556)

Penterjemah,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Termasuk Diantara Perangai Kemunafikan

Imam Ibnu Rojab al-Hambali rohimahullah menjelaskan,

ومِنْ أعظم خِصال النفاق العملي: أن يعملَ الإِنسان عملًا ويُظهرَ أنه ‌قصد ‌به
‌الخيرَ، وإنَّما عمله ليتوصَّل به إلى غرض له سيِّءٍ، فيتمّ له ذَلك،
ويتوصَّل بهذه الخديعةِ إلى غرضه، ويفرح بمكره وخِداعه وحَمْدِ النَّاس له
على ما أظهره، وتوصل به إلى غرضه السيِّء الذي أبطنه.

Termasuk perangai kemunafikan ‘amali (perbuatan) yang paling besar adalah seseorang mengerjakan suatu amal sholeh dan menampakkan bahwa niatnya baik, padahal sebetulnya dia punya kepentingan yang tidak baik.

Dia hanya menjadikan amal tersebut sebagai sarana menuju kepentingannya.

Dia akan merasa senang saat rencana jahatnya itu berhasil dan saat orang-orang memujinya karena amalan yang dia tampakkan. Dia puas karena berhasil mewujudkan tujuan buruk yang dia sembunyikan.

(Jaami’ul ‘Uluum wal Hikam, jilid 2, hlm. 493)

Menebar Cahaya Sunnah