Dari kitab yang berjudul “Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa“, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Sejarah Munculnya Bid’ah…) bisa di baca di SINI
=======
? Sebab-Sebab Munculnya Bid’ah # 1 ?
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kita lanjutkan Haqiiqotul Bid’ah…
Kita sekarang masuk ke…
⚉ Sebab-Sebab Munculnya Bid’ah
Disini penulis buku mengatakan bahwa sebab-sebab munculnya bid’ah ada dua macam:
1⃣ SEBAB YANG BERSIFAT TAKDIR DARI ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA.
Artinya bahwa perpecahan itu sudah Allah takdirkan, karena adanya hikmah-hikmah yang besar dibaliknya.
Allah berfirman [QS Hud :118-119]
وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
‘Kalaulah Allah Robb-mu berkehendak, Allah akan jadikan manusia itu satu aqidah, satu ummat dan mereka akan terus senantiasa berselisih kecuali yang dirahmati oleh Robb-mu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka dan telah sempurna kalimat Robb-mu bahwa Aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dari kalangan jin dan manusia seluruhnya.’
Disini Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa perpecahan perselisihan itu sudah Allah takdirkan. Dan tentunya adanya perselisihan… banyak sekali hikmah-hikmahnya, diantara hikmah adanya perpecahan, perselisihan akan terlihat orang yang mengikuti dalil dengan orang yang mengikuti hawa nafsu, akan terlihat orang yang bersungguh-sungguh mencari kebenaran dan orang yang tidak sungguh-sungguh.
2⃣ SEBAB DARI MANUSIA ITU SENDIRI.
Apa saja ? Ada beberapa macam:
1. Mengikuti hawa nafsu
Oleh karena itulah ahli bid’ah disebut oleh para Ulama sebagai Ahlul hawa (pengikut hawa nafsu) karena mereka beragama sesuai dengan hawa nafsu dan keinginan mereka saja, bukan sesuai dengan dalil.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata :
‘Sebab munculnya kesesatan yang paling utama adalah mengikuti dugaan dan hawa nafsu’ [dalam kitab Majmu Fatawa jilid 3/ hal. 384]
Dan memang benar bahwa orang yang mengikuti sebatas dugaan-dugaan pendapat tanpa dalil dan hujjah, demikian pula mengikuti hawa nafsu, maka pasti akan tersesat. Tapi orang yang berusaha untuk mengikuti dalil maka ia, in-syaa Allah, akan tertunjuki.
‘Umar bin Khattab rodhiallahu ’anhu berkata sebagaimana dikeluarkan oleh Alalika’i dalam Kitab Syarah Itikod Ahlusunnah wal Jama’ah jilid 1/hal 123, kata ‘Umar:
‘Jauhi oleh kalian orang-orang yang hanya sebatas berpendapat dengan ro’yu (pendapat akal), karena mereka sebenarnya musuh-musuh sunnah, mereka merasa lelah tidak mampu untuk menghafal hadits, maka mereka kemudian berbicara sebatas dengan ro’yu (akal pikirannya saja). Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.’
Disini Beliau mengatakan bahwa orang yang hanya berpendapat dengan ro’yu (pendapat-pendapat akalnya) tanpa melihat dalil dari Al Qur’an dan Hadits pemahaman Salafush-sholih itu pasti akan tersesat.
Kenapa muncul orang yang berpendapat dengan akal ?
?? Karena mereka malas untuk mencari dalil, untuk mengkaji dalil dan tata cara memahaminya, mereka lebih senang menggunakan akal pikiran mereka saja.
Dan ini adalah merupakan kebiasaan ahli bid’ah. Munculnya kebid’ahan akibat daripada mengedepankan ro’yu daripada dalil, lebih mengedepankan dugaan-dugaan dan hawa nafsu, sehingga munculnya kebid’ahan itu adalah akibat dari itu.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul “Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa“, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/
Artikel TERKAIT :
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa – Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil Haq – Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN