Category Archives: Abu Yahya Badrusalam

Renungan

Dalam surat Luqman ayat 25 Allah Ta’ala berfirman:

ولئن سألتهم من خلق السموات والأرض ليقولن الله

“Jika kamu bertanya kepada mereka (kaum musyrikin quraisy), “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi..?” Niscaya mereka akan menjawab, “Allah..”

Kaum musyrikin itu rupanya tidak meyakini bahwa yang menciptakan langit dan bumi adalah Latta dan Uzza patung-patung yang mereka sembah itu..

Lantas apa makna penyembahan mereka kepada Latta dan Uzza patung-patung orang-orang sholeh tersebut..?

Allah menjawab dalam surat Az Zumar ayat 3:

والذين اتخذوا من دونه أولياء ما نعبدهم إلا ليقربونا إلى الله زلفى

“Dan orang-orang yang mengambil tandingan tandingan selain Allah itu berkata, “Kami tidak beribadah kepada mereka kecuali agar mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat dekatnya..”

Rupanya inilah maksud tujuan mereka kepada Latta dan Uzza. Menjadikan mereka sebagai perantara dan meminta syafaat kepada mereka agar bisa mendekatkan diri mereka kepada Allah.

Imam Qotadah rohimahullah seorang tabi’in berkata,

“Apabila dikatakan kepada mereka siapa Rabb dan pencipta kalian..?
Siapa yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan..?”
Mereka menjawab, “Allah..”

Lalu ditanya kepada mereka:
“Lantas apa makna peribadahan kalian kepada patung patung tersebut..?”

Mereka menjawab,
“Agar mereka mendekatkan diri kami kepada Allah sedekat dekatnya dan agar mereka memberi syafa’at kepada kami di sisiNya..”

(Al Jami Li Ahkamil Quran 15/233)

Renungkanlah dua ayat tersebut dan lihatlah kenyataan yang ada : banyak orang karena ketidak-tahuannya berdo’a kepada Allah di sisi kuburan dengan harapan agar mayat dapat menyampaikan do’anya kepada Allah.

Ini adalah bentuk meminta syafa’at kepada selain Allah. Mengharapkan syafa’at kepada mayat yang tidak memiliki syafa’at. Padahal Allah berfirman:

أم اتخذوا من دون الله شفعاء قل أولو كانوا لا يملكون شيئا ولا يعقلون قل لله الشفاعة جميعا

“Apakah mereka mengambil selain Allah sebagai pemberi syafa’at..? Katakan, “Apakah seandainya mereka tidak memiliki apapun dan tidak berakal (kalian tetap meminta kepada mereka..?) Katakan, “Syafa’at itu hanya milik Allah seluruhnya..” (Az Zumar 43-44)

Siapapun tidak dapat memberi syafa’at kecuali dengan izin dan ridho Allah…

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Pendapat PERTAMA : Tidak Boleh Mendahulukan Puasa Syawwal Sebelum Membayar Puasa Ramadhan

Ada perbedaan pendapat di kalangan ‘Ulama mengenai apakah boleh puasa Sunnah (terutama) Syawwal sebelum qodho (membayar hutang) puasa Ramadhan. Kami akan posting kedua pendapat tersebut… dan hendaknya kita berbesar hati bila ada yang kurang sependapat dengan pilihan kita… berikut adalah pendapat PERTAMA di kalangan ‘Ulama yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc.. Silahkan di share ke kerabat, teman, dll.. Semoga bermanfaat.

ARTIKEL TERKAIT
Serba Serbi Masalah Seputar Syawwal

 

Bolehkah Menggabungkan Niat MEMBAYAR/QODHO Puasa Ramadhan Dengan Niat Puasa Syawwal..?

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :

ARTIKEL TERKAIT
Serba Serbi Masalah Seputar Syawwal

 Khutbah Jum’at Masjid Al Barkah 24 Juli 2015

Bolehkah Menggabungkan Niat Puasa Syawwal dengan Niat Puasa Senin – Kamis..?

Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :

ARTIKEL TERKAIT
Serba Serbi Masalah Seputar Syawwal

Khutbah Jum’at Masjid Al Barkah 24 Juli 2015

1395. Bolehkah Menggabung ke DUA Do’a Berikut…?

​Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh Ustadz, baarakallahu fiikum Ustadz.
Ustadz, do’a setelah wudhu yang ana dengar ada 2 berdasarkan dalil yaitu :
1. Asyhaadu an-Laa ilaaha ILLALLAH WAHDAHU Laa SYARII-KALAH, wa Asyhaadu Anna Muhammadan ‘abduuhu wa rosuuluh + Allahummaj’alnii minat-tawwabiina wa ja’alnii minal mutathohirin..
2. Subhanakallahumma wabihamdika, Asyhadu an-laa ilaaha illa ànta, Astaghfiruuka wa atuubu ilayka

Apakah ke 2 do’a ini sebaiknya digabungkan setiap habis wudhu atau di selang seling Ustadz, maksudnya wudhu zhuhur baca do’a no 1 Dan wudhu ‘azhar baca do’a no 2 dst ? Syukron Ustadz, baarakallahu fiikum

Jawaban :
Badru Salam,  حفظه الله تعالى 

Boleh digabung (kedua do’a tersebut).

Wallahu a’lam 

1394. Bagaimana posisi Ya’jin ketika akan bangun ke roka’at berikutnya…?

Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh, baarakallahu fiikum Ustadz. Maaf ingin tanya tentang posisi tangan mengepal “ya’jin” pada saat akan bangkit ke roka’at berikutnya, apakah punggung kepalan tangan menghadap ke depan ke arah kiblat atau agak miring ke samping ? Syukron Ustadz

Jawaban :
Badru Salam,

Tidak ada keterangannya, (jadi) yang mana aja boleh.

Wallahu a’lam

1392. Kapan membaca Do’a agar di baguskan Ibadah…?

Pertanyaan:

Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarakatuh Ustadz, baarakallah fiikum Ustadz. Maaf mengganggu waktu antum lagi Ustadz, Ingin tanya, apakah do’a dibawah ini termasuk Dzikir/wirid setelah sholat fardhu ?

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tanganku dan berkata, ‘Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar mencintaimu.’ Lalu aku berkata, “Ayah-ibuku menjadi penebus engkau, demi Allah, sesungguhnya aku juga benar-benar mencintaimu.” Beliau berkata, ‘Wahai Mu’adz, sesungguhnya aku berwasiat kepadamu. Janganlah engkau tinggalkan untuk mengucapkan pada akhir tiap shalat:

“اَللّهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.”

“Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan sebaik-baiknya.” (Shahih: [Shahiih al-Jaami’ush Shaghiir (no. 7969)], Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (IV/384 no. 1508), dan Sunan an-Nasa-i (III/53)

ATAUKAH sebenarnya dibaca ANTARA tahiyat akhir dan salam ?

Jawaban :
Badru Salam,  حفظه الله تعالى 

Baiknya (dibaca) sebelum Salam.

Wallahu a’lam