Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah berkata,
Allah berfirman:
قال الله تعالى: وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ، فقد أخبَرَ أنَّه ما جَعَلَ علينا في الدِّينِ مِن حَرَجٍ، ونفاه نفيًا عامًّا مؤكَّدًا، فمَنِ اعتقدَ أنَّ فيما أمَرَ اللهُ به مِثقالَ ذرَّةٍ مِن حَرَجٍ، فقد كَذَّبَ اللهَ ورَسولَه، فكيف بمَن اعتقدَ أنَّ المأمورَ به قد يكونُ فَسادًا وضَررًا لا مَنفعةَ فيه ولا مَصلحةَ لنا؟! ولهذا لَمَّا لم يكُنْ فيما أمَرَ اللهُ ورَسولُه حَرَجٌ علينا، لم يكُنِ الحَرَجُ من ذلك إلَّا مِن النَّفاقِ
“Dan Dia tidak menjadikan dalam agama ini sesuatu yang susah..” (Al Hajj: 78)
Allah mengabarkan bahwa Dia tidak menjadikan dalam agama ini sesuatu yang menyusahkan kita. Allah meniadakan itu dengan peniadaan yang bersifat umum dan tegas.
Maka barang siapa yang meyakini bahwa perintah Allah itu susah walaupun sebesar biji dzarroh, maka ia telah mendustakan Allah dan Rosul-Nya. Bagaimana jadinya jika ia meyakini bahwa perintah Allah itu bermudhorot atau tidak ada manfaat dan mashlahat sama sekali..??
Oleh karena itu jika tidak ada dalam perintah Allah dan Rosul-Nya sesuatu yang susah, berarti menganggap susah (perintah Allah) itu akibat adanya kemunafikan.
(Jami Rosail 2/370)
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL