Oleh: Abu Fawaz Muhammad Wasitho, حفظه الله
» Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam rahimahullah, bahwa Luqman Al-Hakim pernah berwasiat kepada putranya: “Wahai anakku, Janganlah engkau mempelajari ilmu (agama) karena tiga perkara. Dan janganlah kau tinggalkan (kewajiban) menuntut ilmu karena tiga perkara pula.
» Janganlah kau pelajari ilmu (agama) dengan niat dan tujuan untuk:
1. Berdebat,
2. Berbangga-banggaan, dan
3. Pamer dengan (ilmu)nya.
» Dan janganlah kau tinggalkan (kewajiban) menuntut ilmu karena:
1. Zuhud (merasa tidak butuh ilmu),
2. Malu kepada orang lain, dan
3. Merasa ridho dengan kebodohan.
(Lihat Shohih Jami’ Bayan Al-‘Ilmi Wa Fadhlihi, karya Al-Hafizh Ibnu Abdul Barr, hal.123).
(*) Termasuk niat buruk dan tujuan tercela dlm menuntut ilmu agama ialah menuntut ilmu agama dengan tujuan mendapatkan hal-hal berikut:
» Kedudukan dan jabatan yg tinggi.
» Harta benda yg banyak.
» Popularitas.
» Dll.
» Di dalam hadits yg shohih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan bahwa salah satu golongan yg pertama kali diadili oleh Allah pd hari Kiamat kelak, lalu dicampakkan ke dlm api Neraka ialah orang yg menuntut ilmu agama bukan karena Allah, tapi spy dipuji dan dikenal sbgai seorang yg ‘alim (banyak ilmunya).
» Dan di dlm hadits yg lain, Beliau bersabda (yg artinya): “Barangsiapa mempelajari suatu ilmu (agama) yg semestinya diniatkan krn mencari wajah Allah, namun justru ia mempelajarinya karena ingin mendapatkan suatu kepentingan dunia, maka pada hari Kiamat ia tidak akan mencium bau harum Surga.”
Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah yg dapat kami share pd hari ini. Smg bermanfaat bg kita semua. Dan smg Allah menganugerahkan kpd kita keikhlasan dlm menuntut ilmu, mengamalkan dan mendakwahkannya, serta dlm melaksanakan ibadah lainnya. (Klaten, 22 Maret 2014).
» BBG Majlis Hadits, chat room Faedah dan Mau’izhoh Hasanah.
(*) Blog Dakwah:
http://abufawaz.wordpress.com