Menipu itu dosa, sedangkan lupa itu dimaafkan, akan tetapi betapa banyak penipu yang berkedok lupa. Akankah kedoknya menjadikan ia terbebas dari dosa ?
Ngemplang hutang itu dosa, sedang menunda pembayaran karena belum mampu itu dimaafkan, namun betapa banyak pengemplang hutang berkedok belum mampu, akankah kedoknya itu membebaskannya dari dosa ?
Taqlid tuh dianjurkan bagi orang yang tidak berilmu, sedangkan fanatik itu terlarang dan biang onar. Betapa banyak orang fanatik berkedok sedang bertaqlid, akankah kedoknya itu dapat membebaskan dirinya dari celaan dan dosa ?
Tahukah Anda bedanya antara taqlid dan fanatik ?
Orang taqlid tuh, tahu diri, kalau dirinya bodoh, sehingga menghargai pilihan orang lain,
sedangkan orang fanatik tuh hobinya hajar sana sini, bak jagoan turun gunung, seakan pintu surga tuh hanya miliknya sendiri.
Menjadi sopir bis kita tuh biasa saja, sedangkan mengendarai mobil balap di sikuit balapan tuh butuh keahlian dan kehebatan, betapa banyak pengemudi bis kota yang berperilaku seperti pembalap dengan mobil balapnya di sikuit balapan, akankah statusnya sebagai sopir bis kota membebaskannya dari kesalahan?.
Semoga sesama bis kota tidak saling mendahului apalagi balap balapan.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى