Muhammad bin Yahya Adz Dzuhli rohimahullah berkata,
“Aku mendengar Yahya bin Yahya berkata, “Membela sunnah lebih aku sukai dari berjihad di Jalan Allah..”
Aku berkata, “Orang yang menginfakkan hartanya, melelahkan dirinya, dan berjihad, ternyata membela sunnah lebih utama darinya..?” Beliau menjawab, “Iya, jauh..” (Siyar A’lam Nubala 10/518)
Jangan merasa aneh..
Cobalah simak penjelasan imam Ibnul Qoyyim rohimahullah,
“Menyampaikan sunnah kepada umat lebih utama dari pada menyampaikan anak panah ke leher musuh (dalam perang), karena itu bisa dilakukan oleh banyak manusia. Adapun menyampaikan sunnah, tidak ada yang melakukannya kecuali pewaris para nabi..” (Jala-ul Afhaam hal 582).
Dengan menyampaikan sunnah Nabi..
Banyak manusia yang faham tentang dien yang haq..
Ibadah menjadi lurus..
Hati menjadi tunduk dan ikhlas..
Aqidah menjadi kokoh menghunjam di dada..
Akan tersingkir kesesatan dan penyimpangan..
Ini adalah modal dan pokok syari’at..
Dengannya menjadi tegak kebenaran..
Dan di atasnya berdiri amal sholih..
Dan tidak salah kaprah dalam memaknai jihad..
Syaikh Abdurrohman As Sa’diy rohimahullah berkata,
“Jihad ada dua macam: jihad yang tujuannya adalah menjaga kemashlahatan kaum muslimin dan meluruskan aqidah, akhlak dan seluruh urusan agama dan dunia dan tarbiyah ilmu dan amal.
Jihad semacam ini adalah pokok jihad dan pondasinya dan berdiri di atasnya macam jihad yang kedua, yaitu jihad yang tujuannya adalah melawan orang-orang yang ingin menzholimi kaum muslimin dari orang-orang kafir, munafiq dan atheis dan semua orang orang yang memusuhi agama ini..” (Wujub Ta’awun Bainal Muslimin hal 7-8)
Namun..
Tak mudah berjihad dengan membela sunnah..
Harus lelah menuntut ilmu..
Dan banyak yang tidak menyukai..
Karena syetan tak akan senang manusia kembali kepada sunnah..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى