MENGAPA KAUM MUSLIMIN DILARANG MENGUCAPKAN SELAMAT NATAL ?

Ketika kita mengucapkan kalimat “selamat hari natal”, maka ada kata “Selamat” disitu.
Maka fahami lah arti kata selamat, yang berasal dari bahasa arab السَّلاَمُ (as salaam), yang berarti keselamatan.

Keselamatan atas apa?

Inilah hakekat sebenarnya dibalik ucapan “selamat hari natal” tsb, yaitu :

Selamat hari natal = Selamat atas kalian atas hari lahirnya tuhan kalian
= selamat atas kalian karena kalian menyembah salib
= selamat atas kalian atas keyakinan kalian kalau Allah punya anak
= selamat atas kalian sebab kalian bertrinitas
= selamat atas kalian karena kalian bahagia dengan bangkitnya kaum salibis yang senantiasa mengharapkan hancurnya Islam.

Maka, bagaimana mungkin kita mengucapkan selamat kepada mereka?

Apanya yang selamat ?
Sebab jelas mereka tidak akan selamat dengan agama dan keyakinannya tsb, sebagaimana firman Allah dalam surat Al Bayyinah ayat 6.

Ucapan ini lebih buruk daripada ucapan Selamat berzina…, selamat mabuk…, selamat mencuri…, selamat membunuh…, selamat korupsi…, selamat berhomoseksual…
Akan tetapi masih banyak kaum muslimin yang tidak menyadarinya !!!

اَللّهُ المُستَعَان

Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعال

Mencari Rizki Harus Halal

Ust. Abu Riyadl, حفظه الله

Al Qur`an dan Sunnah telah mendorong manusia agar mencari rizki yang halal lagi thayyib. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ

“Wahai manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, pakailah cara baik dalam mencari (rizki). Sesungguhnya seseorang tidak akan meninggal sampai ia sudah meraih seluruh (bagian) rizkinya, meskipun tertunda darinya. Bertakwalah kepada Allah dan lakukan cara yang baik dalam mencari (rizki)”. HR Ibnu Majah, kitab at Tijarat, bab al Iqtishad fi Thalabi al Ma’isyah (2/724), dan dishahihkan oleh al Albani.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengingatkan manusia, hendaknya berhati-hati dari fitnah harta. Jangan meremehkan pentingnya rizki yang halal, dan harus selektif dalam menghimpun rizki. Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits marfu’ :

َ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلَالِ أَمْ مِنْ الْحَرَامِ

“Akan datang suatu masa pada manusia, seseorang tidak peduli terhadap apa yang digenggamnya, apakah dari halal atau dari yang haram”. HR al Bukhari, kitab al Buyu’, bab Man Lam Yubali min Haitsu Kasaba al Mal (4/296)

Semoga kita selamat.

Ditulis oleh Ustadz Abu Riyadl Nurcholis Majid, Lc حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

Mengapa Harus Dengki ?

Ust. Djazuli, حفظه الله

Tahukah anda orang yg paling tersiksa hatinya?

Orang paling tersiksa batinnya adalah orang yg hatinya dipenuhi rasa dengki

Rasa dengki membuat hidup tdk nyaman, tidur tdk nyenyak serta makan & minum pun sulit dinikmati..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata kpd para sahabat,” jika kalian menjadi orang sukses, akan seperti apakah keadaan kalian?

Abdurrahman bin ‘Auf menjawab,” Kami akan menjadi hamba yg bersyukur.”

Rasul pun bersabda,”Justru kalian akan menjadi orang yg saling dengki & saling membenci.” HR Muslim

Ibnul Jauzi berkata,” Aku perhatikan hasad diantara kaum muslimin, bahkan diantara orang yg berilmu, ternyata sumbernya adalah cinta dunia.”

Saudaraku!

Jalani saja hidup ini dengan baik & wajar serta banyak berserah diri kpd Allah..!

Ingat! Hati ini tercipta hanya untuk beribadah & mengagungkan Allah..

Jadi, jgn pernah membiarkan apapun yg dapat merusak kekhusyu’an masuk ke dalam hati apalagi sampai bersemayam didalamnya..!

Ya Allah, sucikanlah hati kami & tanamkanlah ketakwaan didalamnya!

 Ditulis oleh Ustadz Jazuli, Lc حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

Jewer Mendidik

Ust. Badrusalam, حفظه الله

Dahulu…ibnu Abbas pernah ikut shalat malam bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam..

ia berdiri di sebelah kiri Nabi..
Nabi pun memegang telinga ibnu Abbas..

memutarnya ke sebelah kanan..
ibnu Abbas berkata..
setiap kali aku mengantuk..
beliau menarik daging telingaku..

dahulu..
imam Asy Syafii suka menarik telinga muridnya Ar Rabie..
Ar Rabie berkata, “Ketika aku membaca hadits ibnu Abbas..
aku baru tahu bahwa ada asalnya..
(syarhussunah 4/11 albaghowi)

– – – – – •(*)•- – – – –

Rahasia Kesempurnaan Manusia

Ust. Syafiq Riza Basalamah, حفظه الله

Kita adalah makhluk yang penuh keterbatasan…

Sering lupa, salah dan alpa

Banyak kekurangan di sana dan di sini…

Ada sebagian yang membiarkan kekurangannya terus bertambah

Dan kesalahannya terus bertumpuk

Dengan dalih, dia adalah manusia biasa yang penuh keterbatasan…

Ketahuilah, bahwa kita memang tidak sempurna…

Kita tidak mungkin bisa sama 100% dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Tapi itu bukan alasan untuk membiarkan kekurangan dan kesalahan…

Karena kita diperintahkan untuk mendekati kepada kesempurnaan…

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
 
))سَدِّدوَقَارِبُوا(( 

“Berusahalah berbuat benar dan mendekat kepada kebenaran.” HR. Bukhari.

Ibnul Qayyim menyimpulkan rahasia kesempurnaan manusia: 

كمال الإنسان بهمة ترقيه وعلم يبصره ويهديه.

“Kesempurnaan manusia itu tergantung pada (dua hal) 

1- semangat yang mengangkatnya 

2- ilmu yang menerangi jalannya dan memberikan petunjuk”.

Jadi ilmu saja tidak cukup, berapa banyak yang berilmu namun karena semangatnya yang loyo, iyapun menjadi cemoohan orang, 

“Banyak dalilnya tapi amalnya tidak ada” 

Ibarat pohon yang tidak berbuah

Sebagaimana semangat tanpa ilmu, membuat sebagian beramal dan berbuat sesuatu yang mengantarkan pada kekurangan…

Seperti pencari kayu di malam hari tanpa pelita penerang, kadang dia memungut ular yang dikiranya kayu, sehingga membinasakan dirinya sendiri…

Jadi butuh ilmu

Dan semangat…

Barakallahu fiek

 Ditulis oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Hasan Basalamah MA حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

GHULUW PEMAHAMAN JIHAD ZAMAN SEKARANG

Oleh : Syeh Alawy Abdul Qodir As-Segaf

Segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى yang telah memfirmankan ,” Dan berjihadlah kaliyan dijalan Allah dengan jihad yg sebenar-benar nya “. QS Al-Hajj 78.

Juga Memfirmankan ,” Berangkatlah kaliyan baik dg rasa ringan maupun berat (kemedan perang) dan berjihadlah dengan harta dan jiwa kaliyan dijalan Allah “. QS At-Taubah 41.
Semoga sholawat dan salam terlimpah kepada Nabi yang membawa Rahmat, Yang telah bersabda ,” Sungguh, berjaga sesaat di medan laga pertemputan dijalan Allah dipagi maupun sore, niscaya lebih utama dan lebih baik dari kenikmatan dunia dan isi nya “. HR Bukhary.
Juga telah bersabda ,” Barang siapa yg meninggal dan tdk berperang, dan tdk berniat di dalam hati nya utk ikut berperang, maka ia meninggal dalam perangai kenifakkan “. HR Muslim. Wa ba’du ;

Sesungguhnya termasuk pondasi akidah Ahlussunnah wal jama’ah adalah meyakini akan fardhu nya jihad dan berperang di jalan Allah sampai hari kiyamat, baik yg bersifat menyerang maupun bertahan dari musuh. Dan hal ini merupakan ibadah yg paling utama, ketaatan yg paling berharga, sebagaimana banyak Ayat dan Hadist yg menerangkan keutamaan jihad dan orang-orang yg berperang dengan harta dan jiwa, sebagaimana banyak pula dalil yg memberikan ancaman bg siapa saja yg meninggalkan nya maupun berpaling dari nya.

Akan tetapi sangat disayangkan sekali orang-orang yg simpatisan jihad dimasa sekarang ini memiliki sifat ghuluw ( berlebih-lebihan / tdk porposional ) dan banyak melampoi batas, betapa banyak Ahli Ilmi memberikan nasehat dan masukan serta arahan dan peringatan, akan tetapi siapa diantara mereka yg mengindahkan dan mendengarkan nya ,,???..

 Ditulis oleh Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

Membiasakan Diri

Ust. Badrusalam, حفظه الله

Ibnu Qayim rahimahullah berkata:
“Siapa yang membiasakan diri untuk beramal karena Allah..

Maka tidak ada yang paling berat baginya..dari beramal untuk selain Allah..

Dan siapa yang membiasakan dirinya untuk beramal karena nafsu dan keuntungan diri..
Maka tidak ada yang paling berat baginya..dari beramal karena Allah..
(uddatushobirin hal 82)

– – – – – •(*)•- – – – –

Jangan Pernah Salah Mencintai

Ust. Firanda, حفظه الله

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Seseorang bersama dgn yg dicintainya (diakhirat kelak)”(HR Al-Bukhari no 6169)

Sungguh menyedihkan, tatkala banyak kaum muslimin terutama dari golongan permuda yg sangat mencintai para pelaku maksiat, bahkan dari kalangan orang-orang kafir!!! (terutama para pemain film dan para penyanyi serta para olahragawan). Foto orang-orang kafir trsebt mereka pajang di kamar2 mereka, menjadi penyejuk pandangan mereka, sblm tidur dan tatkala bangun tidur.

Bahkan mereka meniru gaya berpakaian orang-orang kafir tersebut, mereka hafalkan lantunan-lantun­an orang2 kafir trsebt, mereka pelajari perjalanan hidup orang2 kafir trsbut…!! Jika salah seorang dari mereka ditanya tentang sejarah…, nama…, dan nasehat-nasehat­ Abu Bakar…Umar…Imam­ Syafii??, maka terdiamlah ia !!!

Bahkan kecintaan sebagian mereka sdh sangat mendalam kepada orang2 kafir trsebt, terbukti tatkala para artis trsbut datang ke negeri2 kaum muslimin maka merekapun berbondong-bond­ong menyambut para idola mereka yg kafir, hingga ada yg histeris tatkala menyaksikan idolanya, bahkan ada diantara mereka yg pingsan karena terlalu gembira !!!.

Apa yg akan mereka perbuat dgn sabda Nabi “Seseorang (dikumpulkan diakhirat kelak) bersama yg ia cintai” ???!!!

KARENANYA, cintailah orang-orang sholeh. Tirulah gaya hidup mereka, patuhilah petuah-petuah mereka, yaitu orang-orang yang jika kita mengingat mereka maka kita mengingat akhirat

Anas Bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata:
“Kami tdk pernah gembira karena sesuatu apapun sebagaimana kegembiraan kami karena mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam “Engkau bersama yg engkau cintai”. Anas berkata, “Aku mencintai Nabi, Abu Bakar, dan Umar dan aku berharap aku (kelak dikumpulkan) bersama mereka meskipun aku tdk beramal sebagaimana amalan sholeh mereka” (HR Al-Bukhari no 3688).

 Ditulis oleh Ustadz Firanda Andirja MA حفظه الله تعالى

┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈

Buat Yang Tidak Sakit – Pahala Menyempurnakan Wudhu Saat Cuaca Sangat Dingin dan Berat

Ust. Abu Riyadl, حفظه الله

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قاَلَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ألاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيُكَفِّرُ بِهِ الذُّنُوبَ؟ قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكْرُوْهَاتِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ .

Dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Maukah kalian aku tunjukkan amalan yang dengannya Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan dan menghilangkan dosa-dosa?” Para sahabat menjawab, “Tentu saja, ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “(Yaitu) menyempurnakan wudhu pada keadaan tidak disukai, banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya setelah mengerjakan shalat.”

Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya (1036), dan asalnya ada pada Muslim (251).

Jangan takut dinginnnn.. Brrrrrr

– – – – – •(*)•- – – – –

Menebar Cahaya Sunnah