Murid Namiimah…

Ust. Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى

Terkadang perselisihan antara ustadz akibat murid yang suka namimah (adu domba)..

Ia menyampaikan perkataan seorang ustadz kepada ustadz yang ia kagumi..

Ia tidak sadat bahwa perbuatannya tersebut termasuk dosa besar.

Pelaku namimah diancam dengan adzab di alam kubur. Ibnu Abbas meriwayatkan, “(suatu hari) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan lalu berkata, lalu bersabda, “Sesungguhnya penghuni kedua kubur ini sedang diadzab. Dan keduanya bukanlah diadzab karena perkara yang berat untuk ditinggalkan. Yang pertama, tidak membersihkan diri dari air kencingnya. Sedang yang kedua, berjalan kesana kemari menyebarkan namimah.” (HR. Al-Bukhari).

Sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu disebutkan, “Tidak akan masuk surga bagi Al Qattat (tukang adu domba).” (HR. Al Bukhari)

Terkadang, sang ustadz pun menelan mentah mentah berita dari muridnya tanpa tabayyun dan kroscek.

Akibatnya terjadilah yang terjadi.
Padahal Imam An-Nawawi berkata, “Dan setiap orang yang disampaikan kepadanya perkataan namimah, dikatakan kepadanya: “Fulan telah berkata tentangmu begini begini. Atau melakukan ini dan ini terhadapmu,” maka hendaklah ia melakukan enam perkara berikut:

1. Tidak membenarkan perkataannya. Karena tukang namimah adalah orang fasik.

2. Mencegahnya dari perbuatan tersebut, menasehatinya dan mencela perbuatannya.

3. Membencinya karena Allah, karena ia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Maka wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah.

4. Tidak berprasangka buruk kepada saudaranya yang dikomentari negatif oleh pelaku namimah.

5. Tidak memata-matai atau mencari-cari aib saudaranya dikarenakan namimah yang didengarnya.

6. Tidak membiarkan dirinya ikut melakukan namimah tersebut, sedangkan dirinya sendiri melarangnya. Janganlah ia menyebarkan perkataan namimah itu dengan mengatakan, “Fulan telah menyampaikan padaku begini dan begini.” Dengan begitu ia telah menjadi tukang namimah karena ia telah melakukan perkara yang dilarang tersebut.”

Semoga Allah melindungi kita dari sikap namimah. Aamiin

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.