Adab Menyebut Nama Bila Tuan Rumah Menanyakannya

Diantara adab seorang tamu menyebutkan namanya apabila tuan rumah menanyakan “siapa?” Dan tidak cukup bagi tamu menjawab “aku”.

Ikhwan dan akhwat sekalian yang kami hormati diantara perkara atau adab seorang muslim dan muslimah yang perlu diketahui ialah ketika mereka meminta izin untuk bertamu atau seseorang yang menelpon seseorang yang dia tuju, maka apabila tuan rumahnya atau orang yang dituju menanyakan “siapa?” maka dia harus menyebutkan namanya dengan jelas….
dan tidak cukup baginya menjawab “aku” atau “ana ikhwan” atau “ana akhwat” tanpa menyebutkan namanya. Yang demikian, dengan menyebutkan namanya berarti mereka telah mengikuti sunnah Rasulullah dan sunnahnya para sahabat.

Sebagaimana terdapat dalam riwayat dari Jabir radhiallahu’anhu, dia berkata,
أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دَيْنٍ كَانَ عَلَى أَبِي فَدَقَقْتُ الْبَابَ فَقَالَ مَنْ ذَا فَقُلْتُ أَنَا فَقَالَ أَنَا أَنَا كَأَنَّهُ كَرِهَهَا

“Aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku mengetuk pintu, lalu beliau
bertanya, ‘Siapa?’ Maka Aku
menjawab, ‘Saya.’ Lalu beliau bertanya, ‘Saya, saya?’ Sepertinya beliau tidak suka.” (HR Muslim 2155)

Hadits ini menunjukkan seorang tamu menyebutkan namanya dengan jelas apabila tuan rumahnya menanyakan siapa yang datang. Dan tidak boleh bagi tamu menjawabnya dengan kalimat “aku” atau “saya”, “ikhwan” atau “akhwat”. Tanpa menyebutkan namanya dengan jelas.

 Ditulis oleh Ustadz Ahmad Ferry Nasution حفظه الله تعالى

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.