Di malam ke 29 ini, mari sejenak kita menengok ke belakang, ternyata…
Telah 28 hari kita berpuasa.
Puasa yang penuh kekurangan.
Puasa yang diselingi dengan khilaf dan maksiat.
Puasa yang terkadang terbakar nafsu dan emosi.
Tengoklah kembali!
Ternyata… telah 28 malam kita lewati.
Ternyata… waktu tidur lebih banyak dari waktu tadabbur.
Ternyata… waktu tertawa lebih sering dari membaca Al Qur’an dan berdoa.
Ada penyesalan,
Ada kepiluan,
Ada tanda tanya besar, masih tersisakah taqwa untuk diri ini??
Saudaraku,
Harapan itu masih ada ,
Resapi sabda sang Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- berikut ini:
من أحسن فيما بقي غفر له ما مضى ومن أساء فيما بقي أخذ بما مضى وما بقي
“Barangsiapa yang memaksimalkan waktu yang masih tersisa, maka kesalahannya yang lalu pasti terampuni, dan barangsiapa yang melalaikan waktu yang tersisa, maka ia akan disiksa karena kesalahan yang lalu dan yang tersisa.”
(HR. Thabrani Fil Awsath dan dihasankan oleh Albani)
Optimis dan husnuzhan-lah kepada ALLAH!
Tabuhkan kembali genderang perjuangan kita!
Kencangkan kembali ikat pinggang kita!
Hidupkanlah waktu yang tersisa!
Ingatlah!
ini adalah malam ganjil terakhir dan bisa jadi malam terakhir pada Ramadhan 1437 H ini.
“Sesungguhnya amal ibadah itu tergantung penutupannya.”_
(HR. Bukhari)
Semoga ALLAH memberi taufiq kepada kita di sisa waktu ini.
Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله تعالى