Sobat! Barang kali saat ini anda dijangkiti penyakit angkuh dan sombong, karena anda merasa sebagai orang berpangkat, kaya raya, pandai dan kuat. Namun sadarkah anda bahwa semua itu sejatinya tiada arti dan tiada gunanya bila anda hidup seorang diri atau tiada orang yang membutuhkan kepada pangkat, harta dan ilmu yang anda miliki.
Karenanya, bermasyarakatlah dengan baik, agar kahidupan anda menjadi nyaman, bahagia, dan kebutuhan anda dapat terpenuhi degan sempurna.
Coba bayangkan, betapa susahnya hidup anda, bila semua manusia sama dengan diri anda. Allah berfirman:
(وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ) الذاريات 59
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” Ad Dzariyaat 49.
Saudaraku, selama mengarungi bahtera kehidupan di dunia ini, janganlah pernah ada rasa sombong, atau congkak dalam diri anda.
Anda dan peran anda menjadi berarti karena adanya orang lain yang membutuhkan kepada diri dan peran anda. Mustahil bagi anda dapat hidup tanpa membutuhkan kepada kehadiran dan peranan orang lain. Bila anda adalah orang kaya, maka kekayaan anda tidak ada gunanya bila tidak ada orang miskin, karena semakin bertambah kaya, anda semakin bertambah butuh kepada jasa dan peran orang lain.
Andai, anda adalah seorang yang berilmu, maka ketahuilah bahwa ilmu anda hanya berguna bila banyak orang bodoh di sekeliling anda, yang menghargai ilmu anda, dan ternyata andapun membutuhkan kepada keberadaan dan peran mereka.
Dan andai anda adalah seorang bangsawan yang berdarah biru dan berpangkat tinggi, maka ketahuilah bahwa kedudukan anda hanya akan berarti bila di sekitar anda didapatkan banyak rakyat jelata. Renungkanlah saudaraku fakta ini, agar anda dapat menyingkirkan noda-noda keangkuhan tahta dan harta.
Pahamilah hal di atas, niscaya anda memahami mengapa Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa pandai bermasyarakat,karena dengan bermasyarakat kemaslahatan semua orang menjadi mudah diwujudkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(المؤمن الذي يخالط الناس و يصبر على أذاهم خير من الذي لا يخالط الناس و لا يصبر على أذاهم)
“Seorang mukmin yang tetap bergaul dengan masyarakat sedangkan ia dapat bersabar menghadapi gangguan mereka, lebih baik dibanding seorang mukmin yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak tabah menghadapi gangguan mereka.” Riwayat At Tirmizy dan lainnya.
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى