Sobat, bila hari ini anda merasa tampan atau cantik jelita, sehingga anda merasa bangga atau minimal senang, maka itu sepenuhnya hak anda. Namun izinkan saya bertanya, apakah anda adalah orang pertama yang tampan atau cantik jelita, sedangkan semua orang sebelum anda tiada seorangpun yang memiliki ketampanan atau kecantikan seperti anda?
Sobat! Ke manakah orang-orang tampan dan cantik sebelum anda ? Mengapa semuanya berubah bahkan pergi ?
Dan bisa jadi kini anda mulai menyadari kepergian ketampanan dan kecantikan yang kemaren anda banggakan.
Coba amati pula keindahan bunga dan alam yang ada disekitar anda, betapa kemaren nampak begitu ndah, namun kini mulai pudar atau bahkan benar-benar telah sirna. Kenapa semua itu bisa terjadi?
Ya, itulah dunia, tiada yang kekal atau abadi, semua akan berganti dan selanjutnya hilang. Bila anda menyadari itu, mengapa anda terperdaya dengannya sehingga melalaikan kindahan, ketampanan dan kecantikan yang abadi ?
Tahukah anda dimana dan bagaimana agar bisa memiliki ketampanan, kecantikan dan keindahan yang abadi ?
Ketahuilah bahwa semua itu hanya ada di surga. Dan untuk bisa mendapatkannya, maka pintalah kepada yang memilikinya, yaitu Allah Azza wa Jalla. Dekatkan diri anda kepada-Nya dan jauhilah seluruh larangan-Nya. Allah Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِىَ الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ». مِصْدَاقُ ذَلِكَ فِى كِتَابِ اللَّهِ (فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِىَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ)
Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku kenikmatan yang tiada pernah disaksikan oleh mata manusia, tidak pula pernah didengar oleh telinga manusia, dan tidak pula pernah dibayangkan oleh manusia.
Penjelasan ini semakna dengan firman Allah dalam Al Qur’an: “Tiada seorangpun yang mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (As Sajdah 17 dan hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Sobat! Masihkah ada alasan untuk menunda ibadah kepada Allah dan bermaksiat kepada-Nya ?
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى