Hijrah bagi seorang artis dan aktor bukanlah sesuatu yang mudah. Karena ia harus meninggalkan dunianya yang gemerlap dan meletakkan ketenarannya.
Meninggalkan hiburan yang melalaikan yang selalu diwarnai oleh syahwat.
Karena hijrah mengharuskan ia tunduk dan patuh kepada aturan Allah dan rasul-Nya yang sering kali tak sejalan dengan dunianya.
Ketika ia hendak hijrah, perasaan perasaan ketakutan mulai membayangi hatinya. Karena memang setan selalu berusaha menggembosi orang orang yang ingin hijrah.
Hanya orang orang yang diberikan karuniaNya yang mampu mengokohkan kakinya untuk tetap hijrah kepada Allah.
Namun iblis dan bala tentaranya tak pernah diam untuk menggoda. Ia berusaha memasuki pintu pintu yang terkadang tak ia sadari..
Orang yang terbiasa tenar tentu keakuannya amat tinggi dan keinginan untuk tampak di depan manusia amat kuat.
Kebiasaan dihormati orang menimbulkan rasa jaim dan keegoan yang besar. Terkadang disertai dengan keangkuhan.
Terlebih bila ia terbiasa dengan kemewahan. Rasa takut kehilangan dunia akan sangat menjadi beban.
Itulah pintu pintu yang digunakan oleh iblis dan balatentaranya.
jika ia tidak berusaha menutup pintu tersebut.
ia akan terjerat dalam jaring jaring iblis yang sulit untuk keluar darinya.
iapun hijrah tapi keinginan tampil amat kuat di hatinya.
ia menuntut ilmu lalu ia dihiaskan bahwa ia telah banyak keilmuan..
ia harus tampil maka setan memberikan hembusan syubhat menggunakan ketenarannya untuk menarik kaum awam..
iapun tampil dan mulailah berbicara tentang dien..
Ia tak sadar bahwa itu adalah jerat jerat iblis untuk menjatuhkannya dalam berbicara dengan tanpa ilmu. Sebatas akal dan perasaan.
Lalu meremehkan ucapan para ulama kecuali yang sesuai dengan pendapat dan keinginannya.
Padahal para ulama terdahulu menghabiskan waktu muda mereka untuk menuntut ilmu sebelum tampil di depan umum.
Mereka kuasai dahulu berbagai macam disiplin ilmu dan mengokohkan keilmuan.
Tulisan ini kugoreskan sebagai nasehat untuk diriku dan orang orang yang hendak hijrah terutama dari kalangan artis dan yang semisalnya.
Agar fokuskan dulu dalam menuntut ilmu dan memperbaiki jiwa.
Jangan sampai pujian manusia menipunya dari jalan hijrah yang ingin ia tempuh.
Semoga Allah memberikan kepada kita semua hidayah dan taufiqNya untuk senantiasa istiqomah di atas manhaj Rasulullah dan para shahabatnya sampai akhir hayat.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى .