قال ابن القيم:
“لا تصح لك درجة التواضع
حتى تقبل الحق ممن تحب وممن تبغض
فَتَقْبَلُهُ مِنْ عَدُوِّكَ كَمَا تَقْبَلُهُ مِنْ وَلِيِّكَ
بل حقيقة التواضع:
أنه إذا جاءك قبلته منه وإذا كان له عليك حق أديته إليه
فلا تمنعك عداوته من قبول حقه ولا من إيتائه إياه”
مدارج 2/ 321
Ibnu Qayyim berkata:
“Tidak sah derajat tawadlu’mu sampai kamu menerima dari orang yang kamu cintai dan orang yang kamu benci. Kamu menerima kebenaran yang datang dari musuhmu sebagaimana kamu menerimanya dari teman setiamu.
Bahkan hakikat tawadlu adalah:
Apabila musuhmu datang kepadamu (membawa kebenaran) kamu menerimanya dan jika ia memiliki hak yang wajib kamu laksanakan, maka kamupun tetap melaksanakannya.
Sehingga permusuhanmu dengannya tidak mencegahmu untuk menerima kebenaran darinya dan tidak juga untuk melaksanakan haknya.”
(Madarijussalikin 2/321)
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى