Al Jibrati rohimahullah berkata:
“Ketika Napoleon Bonaparte menjajah mesir, kaum shufiyah dan ashabul maulid menjadi lemah.
Lalu pada tahun 1798 komandan pasukan prancis bertanya “mengapa perayaan maulid tidak dilakukan..?”
Syaikh sufi al bakri memberikan alasan karena kurangnya biaya dan sulitnya keadaan.
Sang komandan pun mengirimkan dana sebesar 300 reyal prancis agar menghidupkan kembali perayaan maulid.
Merekapun menyalakan lilin-lilin dan orang orang prancis ikut berkumpul bersama mereka. Mereka menabuh gendang dan suara meriam yang membumbung tinggi..
Al Jibrati menjelaskan alasan Napoleon membantu perayaan tersebut. Ia berkata:
“Prancis membantu itu karena mereka melihat acara tersebut telah keluar dari syariat, bercampur baurnya laki laki dan wanita, adanya syahwat dan musik dan keharaman lainnya..”
(Tarikh Ajaibil Atsar 2/201 dan Kitab Muzhirtaqdis Bizawal Daulat Fransis hal 47)
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى