“Jangan sampai kebencian kepada suatu kaum, menjadikan kalian berbuat tidak adil (zalim) kepada mereka..!” [QS. Al-Maidah: 8]
=====
Sehingga janganlah menuduh orang yang tidak ikut “Maulid Nabi”, dengan tuduhan “pasti tidak cinta Nabi” -shallallahu ‘alaihi wasallam-.
Karena seringkali alasan dia tidak ikut “Maulid Nabi” adalah karena “cinta yang sangat tinggi” kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Mungkin ada yang heran, mengapa karena “cinta Nabi”, seseorang malah meninggalkan “maulid Nabi”..?
Jawabannya:
Karena menurut dia bukti cinta yang sebenarnya adalah “mengikuti apapun yang dikatakan oleh orang yang dia cintai..”
Ketika dia sangat mencintai Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam- .. dan dia tahu beliau mengatakan “Jauilah perkara-perkara baru dalam agama (bid’ah)..”, dia juga tahu hadits: “Perkara paling buruk dalam agama adalah perkara-perkara baru dalam agama (bid’ah)” .. kemudian dia melihat bahwa ritual maulid itu bid’ah, karena tidak pernah dilakukan, baik oleh Nabi, para sahabat, para tabiin, maupun para tabi’ut tabiin .. maka konsekuensinya dia akan meninggalkan “Maulid Nabi” .. bukan karena dia tidak “cinta Nabi”, justru dia tinggalkan itu, karena dia “sangat mencintai beliau” -shallallahu ‘alaihi wasallam-.
Oleh karenanya, jangan zalimi saudaramu dengan tuduhan “tidak cinta kepada Nabi” shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan dia sangat sadar akan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:
لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian, sehingga aku lebih dia cintai melebih orang tuanya, anaknya, dan manusia semuanya..” [HR. Bukhari dan Muslim].
Kenyataannya setiap muslim yang ikhlas, dia pasti mencintai Nabi -shallallahu alaihi wasallam-, hanya saja bentuk cintanya bisa berbeda sesuai dengan latar belakang ilmu masing-masing.
Jangan sampai “maulidmu” menjadikanmu menzalimi saudaramu..!
Ingat sabda Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam-: “Sungguh kezaliman akan mendatangkan banyak kegelapan kepadamu di hari kiamat nanti..!” [HR. Bukhari dan Muslim].
Silahkan dishare, semoga bermanfaat dan Allah berkahi.
Ditulis oleh,
Ustadz DR Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى