Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA حفظه الله تعالى
Sobat! Bulan Ramadhan, dan ibadah puasa mengajarkan anda untuk bisa mengikhlaskan amalan anda hanya untuk Allah. Yang demikian itu karena Ibadah puasa mengajarkan anda untuk hanya tunduk dan patuh kepada perintah dan larangan Allah Ta’ala. Anda dilarang makan, minum dan melampiaskan syahwat birahi anda, semua itu hanya karena patuh kepada perintah dan larangan-Nya.
Sejatinya, anda bisa sembunyi-sembunyi makan atau minum dan tentunya melampiaskan syahwat anda, tanpa diketahui oleh manusia siapapun dia. Bahkan bisa saja dengan mudah anda berpura-pura lupa, namun demikian anda tidak melakukan hal itu karena patuh kepada perintah Allah semata.
Bukan hanya itu, selama berpuasa anda juga diajarkan untuk menahan emosi dan ambisi manusiawi anda, demi menjaga keutuhan ibadah puasa anda. Karena itu, bila ada orang yang memaki atau menyakiti anda, anda dilarang untuk membalas dan dianjurkan untuk terus menginspirasi diri dengan berkata : aku sedang berpuasa.
Dengan demikian, Ibadah puasa benar benar berbeda dari ibadah ibadah lainnya, karena puasa membentuk kepribadian anda agar bisa ikhlas lillah selalu. Berbuat karena perintah Allah dan meninggalkan juga karena Allah semata, walaupun dalam hal-hal yang bersifat duniawi, semisal makan, minum dan melampiaskan syahwat birahi.
Di pagi hari ketika terbit fajar anda berhenti makan, dan ketika terbenam matahari anda segera makan / berbuka, dan semua itu anda lakukan dalam rangka menjalankan perintah Allah. Dan sudah barang tentu Allah-pun memberi pahala yang berlipat atas makan sahur dan buka anda.
Jikalau anda benar-benar berhasil mengilhami ibadah puasa anda, niscaya anda menjadi sosok muslim yang tulus alias ikhlas, seperti dalam pepatah jawa: rame ing gawe sepi ing pamprih ( banyak berkarya namun tiada memiliki ambisi/ harapan).
Fakta ibadah puasa ini tentu bertentangan dengan budaya PENCITRAAN yang dilakukan oleh sebagian manusia, berbuat agar dikenal lalu diberi posisi sosial atau politis. Semoga Allah melimpahkan keikhlasan kepada kita dan melindungi kita dari budaya PENCITRAAN dan dari pelakunya.
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊