Ibnu Mubarak rahimahullah sering memilih duduk (membaca Al Qur’an & Hadits-hadits Nabi) di rumah beliau.
Beliau pun ditanya: “Apakah engkau tidak jenuh berada di rumah ?”
Beliau menjawab: “Bagaimana mungkin aku jenuh sedangkan aku bersama Rasulullah dan para shahabatnya ?!”
(Siyar A’laamin Nubalaa’)
Inilah perasaan seorang pecinta Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam , ia menikmati saat-saat ia membaca dan mengkaji sunnahnya.
Pernahkah kita mendapatkan sepucuk surat dari orang yang kita cintai? Bagaimana perasaan kita? Apakah kita bosan dan jenuh?
Tentu tidak, hati kita berbunga, kita menikmati kebersamaan kita dengan dirinya walaupun hanya dengan sepucuk surat. Kita tidak beranjak dari tempat kita sampai kita menyelesaikan seluruh isi surat itu, bahkan tidak jarang kita baca kembali dari awal untuk yang ke-2 kalinya.
Itulah perasaan yang bersemi di dalam lubuk hati pencinta Allah dan Rasul-Nya saat ia membaca firman-Nya atau hadits Nabi-Nya.
Pertanyaan yang masih mengganjal, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki perasaan tersebut saat kita membaca Al Qur’an, hadits atau berada di majlis ilmu ??
Allahul musta’aan
Muhammad Nuzul Dzikry, حفظه الله تعالى
da260413