Category Archives: Hadits

Agar Allah Menghilangkan Kesusahan Kita Kelak Di Akherat

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا ، نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة ،
‏ومن يسّر على معسر ، يسّر الله عليه في الدنيا والآخرة ،
‏ومن ستر مسلما ستره الله في الدنيا والآخرة ،
‏والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه

● Siapa yang menghilangkan satu kesusahan dunia seorang mukmin maka Allah akan hilangkan satu kesusahannya dari kesusahan-kesusahan di akherat.

● Siapa yang memberi kemudahan kepada orang yang sulit membayar hutang karena miskin maka Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akherat.

● Siapa yang menutupi aib muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akherat.

Allah senantiasa membantu hamba-Nya selama hamba itu senantiasa membantu saudaranya.

(HR Muslim)

Kesusahan di akherat jauh lebih dahsyat dari kesusahan dunia..

Maka tidakkah kita ingin dihilangkan kesusahan kita di akherat kelak dengan membantu saudara kita yang sedang kesusahan..??!

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Tidak Akan Salah Alamat

Rejeki itu tak akan salah alamat kawan, andalah yang sering kali salah alamat ketika mencari rejeki.

Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻟﻮ ﺃﻥ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻫﺮﺏ ﻣﻦ ﺭﺯﻗﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﻬﺮﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻷﺩﺭﻛﻪ ﺭﺯﻗﻪ ﻛﻤﺎ ﻳﺪﺭﻛﻪ ﺍﻟﻤﻮﺕ

“Jika seandainya anak adam lari dari rizqinya sebagaimana dia lari dari kematian, pasti dia akan menjumpai rizqinya tersebut sebagaimana kematian akan menjemputnya..”

( HR. Abu Nu’aim dll )

Ditulis oleh,
Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى

Rahmat Allah Mengalahkan Kemurkaan-Nya

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لما خلق الله الخلق كتب في كتابه، فهو عنده فوق العرش: إن رحمتي تغلب غضبي

“Ketika Allah telah selesai menciptakan semua makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya yang berada di atas ‘Arasy di sisi-Nya bahwa ‘rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku..”

(HR Bukhari dan Muslim)

Allah terus memberi nikmat kepada kita..
Padahal kita banyak berbuat dosa..
Dan sangat kurang bersyukur..

Allah pun memberi nikmat kepada orang orang yang tidak beriman kepada-Nya…
Terkadang memberi mereka hidayah kepada islam dengan karunia-Nya..

Kalaulah murka Allah mendahului rahmat-Nya..
Akan habislah semua orang yang memaksiati-Nya..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

HADITS : Bertakwa Kepada Allah Di Saat Sendiri

Dari sahabat Tsauban rodhiyallahu ‘anhu,  Rosulullah  shollallahu ’alaihi wasallam bersabda,

لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا

“Sungguh aku mengetahui bahwa ada beberapa kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa kebaikan- kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih. Namun, Allah menjadikannya debu yang berhamburan..”

Tsauban rodhiyallahu ‘anhu berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ

“Wahai Rosulullah, mohon sebutkan ciri-ciri mereka kepada kami. Tolong jelaskanlah tentang mereka kepada kami, supaya kami tidak termasuk dari mereka sementara kami tidak mengetahuinya..”

Beliau shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا

“Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian. Mereka beribadah di sebagian malamnya, sebagaimana kalian mengerjakannya. Namun, mereka adalah beberapa kaum yang apabila sedang menyendiri dengan perkara-perkara yang diharamkan Allah, mereka melanggarnya..”

[ HR. Ibnu Majah no. 4245 ]

Hadits ini dinilai shohih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohih Ibn Majah no. 3442

Teruslah Berjalan Di Atas Kebaikan

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إنَّ للشَّيطانِ لمَّةً بابنِ آدمَ وللملَك لمَّةً فأمَّا لمَّةُ الشَّيطانِ فإيعادٌ بالشَّرِّ وتَكذيبٌ بالحقِّ وأمَّا لمَّةُ الملَك فإيعادٌ بالخيرِ وتصديقٌ بالحقِّ فمن وجدَ ذلِك فليعلم أنَّهُ منَ اللهِ فليحمدِ اللَّهَ ومن وجدَ الأخرى فليتعوَّذ باللَّهِ منَ الشَّيطانِ الرَّجيمِ ثمَّ قرأ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ الآيةَ

“Sesungguhnya setan memiliki bisikan kepada anak Adam, dan malaikatpun memiliki bisikan..

Bisikan setan adalah janji dengan keburukan dan mendustakan kebenaran.

Sedangkan bisikan malaikat adalah janji dengan kebaikan dan membenarkan kebenaran, siapa yang merasakan itu maka hendaklah ia memuji Allah..

Dan siapa yang merasakan yang lain (yaitu bisikan setan) maka hendaklah ia berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Kemudian beliau membaca firman Allah yang artinya, “Setan itu menjanjikan kefakiran dan menyuruh kepada dosa..”

(Shohih Sunan At Tirmidzi)

Ketika hendak menuntut ilmu..
Setan membisiki, ‘Nanti kamu tidak mampu mengamalkannya..’

Ketika hendak mengamalkan sunnah..
Setan membisiki, ‘Nanti kamu akan dijauhi orang atau disebut wahabi..’

Maka teruslah berjalan di atas kebaikan..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Istighfar

Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إنَّه لَيُغَانُ علَى قَلْبِي، وإنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ في اليَومِ مِائَةَ مَرَّةٍ“

“Sesungguhnya hatiku terkadang lalai, dan sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari..”

(HR Muslim)

Sebagian ulama mengatakan bahwa makna “layughoonu” adalah kelalaian yang menimpa hati. Karena kebiasaan Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam senantiasa mengingat Allah.

Demikianlah.. Saat seorang insan telah merasakan kenikmatan dzikir di hatinya…

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Yakinlah

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ادعوا اللَّهَ وأنتُم موقِنونَ
‏بالإجابَةِ،
‏واعلَموا أنَّ اللَّهَ لا يستجيبُ
‏دعاءً من قلبٍ غافلٍ لاهٍ.

“Berdo’alah kepada Allah dalam keadaan kamu yakin diijabah. Dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengijabah do’a orang yang hatinya lalai..”

(HR Attirmidzi)

Saat berdo’a..
Yakinlah bahwa Allah pasti mengabulkan do’a kita..
Namun serahkan waktu pengabulannya kepada Allah..
Karena Dia lebih mengetahui dan Maha Kasih Sayang..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Sunnah Memperbanyak Do’a Saat Berpuasa

Imam Nawawi rohimahullah berkata,

“Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a :

– demi urusan akhirat dan dunianya,
– juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan,
– begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum..”

(Al-Majmu’, 6: 273)

=======

KUMPULAN ARTIKEL – KUPAS TUNTAS TENTANG (KTT) DO’A

dalam link di bawah, temukan kompilasi puluhan artikel audio dan tulisan seputar tata cara berdo’a sesuai tuntunan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam..

mungkin salah satunya dapat menjawab pertanyaan anda selama ini, klik :

https://bbg-alilmu.com/archives/33134

Pahala Yang Lebih Baik

Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Tidaklah Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba kemudian ia berkata ‘Alhamdulillah..’ kecuali apa yang Allah berikan kepadanya (berupa pahala) lebih baik daripada kenikmatan yang ia ambil..”

(HR. Ibnu Majah no. 3805)

Saat hamba mengucapkan alhamdulillah ketika diberi nikmat..
Maka pahala mengucapkan alhamdulillah itu..
Lebih utama dan lebih baik dari kenikmatan yang ia dapatkan..

Itulah kemuliaan seorang mukmin yang diberi taufik oleh Allah..
Sehingga setiap nikmat yang ia rasakan..
Mendapatkan pahala yang besar dengan ucapan alhamdulillah…

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Akibat Terbiasa Lambat Dari Ibadah

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah melihat para shahabat lambat dari shof yang pertama. Maka beliau bersabda,

تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ ، لا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ

“Majulah dan ikutilah aku, dan hendaklah shoff di belakang mengikuti shoff di depannya. Suatu kaum yang selalu lambat, maka Allah akan lambatkan..” (HR Muslim no 438)

Maksudnya Allah akhirkan mereka dari rahmat dan surga-Nya serta karunia-Nya yang agung.

Syaikh Utsaimin rohimahullah berkata,

وعلى هذا ؛ ​فيخشى على الإنسان إذا عوَّد نفسه التأخر في العبادة أن يبتلى بأن يؤخره الله عز وجل في جميع مواطن الخير​.

“Oleh karena itu, dikhawatirkan bila seorang insan terbiasa lambat dari ibadah, Allah jadikan ia lambat dalam setiap kebaikan..” (Majmu fatawa 13/54)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badru Salam حفظه الله تعالى