Tarbiyah Di Masa Salaf…

Ust. Rochmad Supriyadi, Lc حفظه الله تعالى

Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala Rosulillah, wa ba’du;  

Allah Ta’ala telah memberikan kemuliaan kepada Nabi muhammad Sallallahu alaihi wa sallam dengan wahyu dan diutus kepada seluruh umat manusia sebagai sosok pendidik dan murobbi yang membawa kabar peringatan dan kabar gembira, menerangi umat dengan cahaya, sehingga membawa perubahan dan tersebar nya kebenaran dan keadilan. 

Para sahabat radhiyallahu anhum telah menimba ilmu dan berguru sehingga menjadi umat terbaik sebagai mana disaksikan didalam Al-Qur’an Al-Karim, dan diikuti umat setelah mereka dari kalangan para Ta’biin dan Atba’ Ta’biin sehingga meraih keridhoan Allah Ta’ala.

Adapun generasi akhir, muncul perubahan dan sengaja mengubah, sehingga mengutamakan dunia atas akhirat nya, dan terjerumus ke dalam larangan dan meninggalkan kewajiban hingga menyeret mereka kedalam kehinaan dan kemunduran sehingga musuh musuh islam berlomba menyerbu dan menguasai mereka.

Tiada jalan kembali untuk meraih izzah dan kemuliaan kecuali dengan menyusuri jalan para salaf dengan kembali ke agama islam yang murni dari segala campuran, dan berpegang teguh dengan Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyah serta berpegang dengan manhaj As-Salaf As-Sholih. 

Allah Ta’ala berfirman, ” Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia “. ( QS Ar-Ra’ad 11 ). 

Perubahan seseorang tidak akan berarti kecuali selaras dengan apa yang dilakukan para generasi salaf yang disana terdapat beberapa pokok sebagai berikut :

* Menjadikan wahyu Al-Kitab dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup dan sumber hukum yang wahyu tersebut terbebas dari segala kekeliruan, kesalahan, dan perubahan. 

* Memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para sahabat dan Salafus-Sholih yang telah mendapatkan rekomendasi dari Allah Ta’ala. 

* Ikhlas dalam menimba ilmu agama semata mata mencari ridho Allah Ta’ala murni karena agama yang lurus, sehingga mendapatkan keberkahan ilmu, mensucikan jiwa, dan membawa manfaat di dunia dan akhirat. 

* Mengutamakan yang paling utama yaitu mendalami pondasi dan asas akidah islam yang mencakup pengenalan terhadap Robb Yang disembah, perkara keimanan, keyakinan tentang kehidupan akhirat, mengenal Nabi Nya, dan mengenal agama Nya secara mendalam dan menyeluruh. 

Diceritakan oleh Ummul Mukminin A’isyah radhiyallahu anha, ia berkata, “Dahulu pertama kali turun ayat dari Al-Qur’an Al-Karim adalah ayat ayat pendek yang mengisahkan tentang surga dan neraka, hingga para manusia banyak masuk agama islam, diajarkan kepada mereka tentang halal dan haram, sekiranya perkara halal dan haram turun di awal ajaran islam, niscaya para manusia tatkala dilarang khomer, mereka akan berkata, “kami tidak akan meninggalkan khomer selama nya,…dan sungguh dahulu turun ayat kepada Nabi Sallallahu alaihi wa sallam ketika itu aku masih kecil sedang senang bermain, yaitu firman Allah Ta’ala, “Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit “. ( QS Al-Qomar 46 ) .

Dan tidaklah turun surat Al-Baqarah, surat An-Nisa ‘ kecuali aku berada disamping beliau Sallallahu alaihi wa sallam “. ( HR Bukhary ). 

* Mengagungkan ilmu dan memuliakan nya, serta memahami bahwa menuntut ilmu merupakan suatu ibadah yang mulia disisi Allah Ta’ala. 

Sehingga dengan demikian akan muncul ihtirom dan penghormatan kepada para ulama dan ahli ilmu dan senantiasa beradab dan bersopan santun dihadapan mereka para pewaris Nabi Sallallahu alaihi wa sallam.

* Bersandar kepada manhaj ilmiah yang dibangun diatas wahyu dan dalil yang sohih, dan menghindari perilaku taklid, mengikuti prasangka, maupun cerita cerita yang tidak mendasar baik dalam akidah, keyakinan, ibadah, akhlak, pemikiran. 

* Menjadikan tujuan tarbiyah dan menuntut ilmu semata mata agar dapat nenggapai maqom berserah diri dan tunduk kepada perintah Allah Ta’ala, sehingga ia memiliki akidah yang kuat dan ibadah yang sempurna dan senantiasa konsisten terhadap aturan aturan agama. 

* Mengikat antara hakikat ilmiah dengan hakikat imaniyah, dan menancapkan akidah yang mendalam disela sela mengajarkan ilmu dan tarbiyah, sehingga tidak terancam larangan Allah Ta’ala dalam firman Nya, ”  Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai “. ( QS Ar-Ruum 7 ). 

* Hendaknya seorang muallim dapat memberikan kudwah hasanah bagi umatnya, sehingga antara ucapan dan perbuatan maupun tingkah lakunya tidak bertolak belakang. 

* Bersikap lemah lembut, dikarenakan tidak dijumpai lemah lembut dalam suatu urusan kecuali akan menghasi nya dan menjadikan sesuatu tersebut menjadi indah. 

Nabi Sallallahu alaihi wa sallam bersabda, ” Sesungguhnya Allah Ta’ala menyukai kelemah lembutan dalam segala urusan semua nya ” ( HR Ahmad dan Bukhary dan Muslim )

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.