Abdullah bin Mas’ud radliyallahu anhu berkata:
Manusia senantiasa dalam kebaikan..
selama ilmu itu datangnya dari para shahabat Nabi dan dari kibar mereka..
Apabila ilmu itu datangnya dari ashoghir, maka akan binasa…
(Diriwayatkan oleh Abdurrozaq Asho ‘aniy dalam mushonnafnya 11/249)
Atsar ini menunjukkan agar kita berusaha mendahulukan menuntut ilmu kepada kibar ulama..
Ibnu Qutaibah menafsirkan makna kibar adalah para ulama yang telah tua umurnya, karena biasanya mereka lebih mengedepankan ilmu dari pada semangat..
ini lebih menyelamatkan kita dalam memahami agama ini, karena ketika semangat dan perasaan lebih mendominasi, maka akan banyak muncul fitnah dan kerusakan dengan alasan amar makruf nahi mungkar dan sebagainya..
Namun, tentunya bukan berarti kita wajib fanatik kepada kibar, seakan ucapan kibar sama dengan dalil. sebagaimana yang kita lihat di zaman ini.
bahwa sebagian mereka memberi wala dan baro di atasnya. siapa yang tak mau ikut ijtihad kibar maka ia musuhi. Allahul musta’an.
Ini dia ibnu Abbas, menyelisihi Abu Bakar dan Umar dalam masalah haji tamattu’. padahal Abu Bakar dan Umar jauh lebih kibar dari ibnu Abbas..
Tentunya fanatik kita hanya kepada Allah dan rasulNya.
Badru Salam, حفظه الله