Sobat! Di saat ada seorang keluargamu hendak bepergian, terlebih ke tempat yang jauh dan untuk waktu yang lama, sering kali anda merasa kawatir. Berbagai bayangan negatif dan kekawatiran menghantui pikiran anda; bagaimana bila ia kehabisan bekal, tersesat jalan, atau ditipu orang.
Bahkan betapa sering anda juga mengawatirkan nasibnya bila ia mengalami kecelakaan atau kejadian buruk serupa lainnya. Dan bila anda adalah orang yang beragama, maka sering kali anda mengawatirkan nasib agamanya; anda kawatir bila kerabat anda tersebut tergoda berbuat maksiat atau digoda wanita lain. Bukankah demikian sobat?
Sebagian orang mengira bahwa solusi dari semua itu ada pada perusahaan asuransi; sehingga mereka mengikuti program asuransi kecelakaan, membekalinya dengan travel cek, atau hal lain yang serupa.
Namun benarkah semua itu benar benar dapat melindungi nasibnya? Tentu saja tidak, semua fasilitas itu kalaupun benar berguna hanya meringankan efek dari berbagai petaka di atas. Hingga saat ini tidak ada satu perusahaan asuransi yang dapat membentengi anda dari kecelakaan atau godaan wanita jalang atau lelaki hidung belang. Alias kerabat atau keluarga anda yang bepergian tersebut tetap saja berada dalam ancaman dan bahaya.
Namun, tahukah anda bahwa ada satu cara agar kerabat atau keluarga anda tersebut benar benar terlindung dari berbagai petaka dan godaan?
Titipkan dirinya kepada Allah Azza wa Jalla, Dia-lah yang kuasa melindungi dan membela keluarga anda dari segala petaka dan godaan.
Karenanya, dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melakukannya bila melepas kepergian kerabat atau sahabatnya, dengan membaca doa:
أستودعُ اللهَ دينَك وأمانتَك وخواتيمَ عملِك
Aku titipkan agamamu, keluarga yang engkau tinggalkan dan akhir dari amalanmu kepada Allah . (Abu Dawud dan At Tirmizy)
Sobat! Bila semuanya telah anda titipkan kepada Allah Azza wa Jalla, mungkinkah akan celaka atau ditimpa petaka? Bila Allah telah melindungi suami atau istri anda, mungkinkah ada wanita murahan atau lelaki hidung belang yang dapat menggoda atau menodai kesucian mereka?
Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى