Tadi pagi di kajian masjid Tanah Kusir ada pertanyaan:
Ustadz di jakarta ini kaum muslimin jumlahnya mayoritas. Kok bisa pemimpinnya non muslim ya?
Saya jawab bahwa itu mungkin karena kaum muslimin di jakarta banyak yang belum faham tentang al Qur’an, hadits dan fatawa para ulama. Banyak yang tidak peduli keselamatan aqidah dan agama. Banyak yang menilai sebatas kenikmatan duniawi.
Imam Ath Turtusyi berkata,
“Aku selalu mendengar ucapan orang orang yang mengatakan: “Perbuatan kalian menentukan siapa pemimpin kalian. Sebagaimana kalian berada pada suatu keadaan, maka demikianlah keadaan pemimpin kalian. Sampai aku dapati sebuah ayat yang semakna dengan perkataan tersebut, yaitu firman Allah Ta’ala:
وكذلك نولى بعض الظالمين بعضا بما كانوا يكسبون
“Demikianlah kami menjadikan untuk orang orang yang zalim itu pemimpin dari orang orang zalim juga disebab perbuatan (dosa dosa mereka).” (Al An’am: 129)
Maka yang kamu ingkari di zamanmu tersebut adalah akibat kerusakan perbuatanmu.”
(Sirojul Muluk hal. 197).
Maka dari itu, bila kita ingin mendapat pemimpin yang shalih dan baik, perbaikilah setiap individu kaum muslimin dengan berdakwah kepada ilmu dan amal.
Badru Salam, حفظه الله تعالى