Ust. Rochmad Supriyadi LC
Berkata Ya’kub ; ” Orang yang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan amal kebajikannya sebagaimana ia menyembunyikan keburukannya”.
Berkata As-susyi; ” Orang yang ikhlas niscaya akan menghilangkan pandangan ke-ikhlasan. Sesungguhnya barang siapa yg bersaksi tentang ke-ikhlasan, maka sungguh ke-ikhlasan nya butuh pada ikhlas “.
Apa yang disebutkan olih para salaf adalah isyarat agar suatu amal hendaknya terbebas dari ujub dan bangga diri. Sesungguhnya orang yang memandang pada ke-ikhlasan, maka ia terjerumus pada penyakit ujub dan bangga diri. Dan ini adalah jeratan syaithon, sedang orang yang ikhlas niscaya terbebas dari jeratan syaithon.
Berkata Ayub ; ” Memurnikan niyat dalam beramal merupakan perkara yang paling berat dari pada mengerjakan segala bentuk amalan “. Berkata para salaf ; ” Melakukan Ikhlas sesaat, akan membawa keberuntungan selamanya, akan tetapi ikhlas itu amat berat “.
Dikatakan kepada Suhail, ” Apa yang paling berat bagi jiwa? Ia menjawab; ” Ikhlas.
Berkata Al-Fudhail ; “Meninggalkan amal lantaran manusia adalah riyak. Sedang beramal untuk manusia adalah syirik. Dan Ikhlas adalah bilamana Allah membebaskan hatimu dari keduanya”.
– Tazkiyantun Nufus 17 –