Ust. Badrusalam, حفظه الله
Bismillah,
Dari Abu Juroyy bin Jabir bin Sulaim radliyallahu’anhu berkata:
“Aku melihat seorang lelaki yang manusia selalu mengikuti perkataannya. Tidaklah ia mengucapkan sesuatupun kecuali dipatuhi.”
Aku berkata, “Siapa lelaki ini ?”
Mereka berkata, “Ini rosulullah.”
Aku berkata, “‘Alaikassalam ya rasulullah
2x.”
Beliau menjawab, “Jangan berkata, “alaikassalam! Karena ia adalah tahiyat mayat. Ucapkan, “Assalaamu’alaika.”
Aku berkata, “Engkau utusan Allah?”
Beliau menjawab, “Aku adalah utusan Allah yang apabila kamu ditimpa bahaya, lalu kamu berdo’a kepadaNya, niscaya Dia akan menghilangkannya darimu. Bila kamu ditimpa kekeringan lalu kamu berdo’a kepadaNya, maka Dia akan menumbuhkan pepohonan untukmu. Bila kamu berada di tanah tandus, lalu untamu hilang dan kamu berdo’a kepadaNya, pasti Dia akan mengembalikannya kepadamu.”
Aku berkata, “Beri aku wasiat.”
Beliau menjawab, “Jangan mencela siapapun.”
Semenjak itu aku tidak pernah mencela siapapun baik orang merdeka, budak, unta ataupun kambing.”
Beliau bersabda, “Jangan meremehkan perbuatan baik sekecil apapun.
Berbicaralah dengan temanmu dengan wajah yang berseri, karena itu termasuk perbuatan yang ma’ruf.
Angkatlah kainmu sampai pertengahan betis. Jika kamu enggan, maka sampai mata kaki.
Jauhilah isbal, karena ia termasuk kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan.
Jika ada orang yang mencaci dan memburuk-burukkanmu dengan apa yang ada padamu, maka jangan kamu balas memburuk-burukkannya dengan apa kamu ketahui ada padanya. Karena dialah yang akan mendapat dosanya.”
(HR Abu Dawud no 4084, At Tirmidzi (2722), Ahmad (5/63,64). Sanadnya shahih).
Ditulis oleh Ustadz Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى
┈┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈┈