Ust. DR. Muhammad Arifin Badri MA
Ada ungkapan kapok sambel, teriak kapok-kapok, eh besok makan lagi dan demikian seterusnya tanpa ada akhirnya.
Sikap semacam ini tentunya mencerminkan kepribadian dan pendirian yang lemah. Betapa tidak, terus menerus mengulang kesalahan, dan nalar yang tumpul sehingga tidak dapat mengambil pelajaran dari pengalaman hidupnya.
Kepribadian lemah semacam ini biasanya akan terus tercermin pada setiap aspek kehidupannya sampaipun dalam hal peribadatannya. Buktinya, betapa banyak orang yang di saat susah begitu getol beribadah dan berdoa kepada Allah. Ia percaya sepenuhnya bahwa hanya Allah yang kuasa menolongnya.
Namun setelah mendapat kemudahan segera kembali ke kondisi semula, lalai, bergantung kepada selain Allah, dan meninggalkan doa. allah berfirman:
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
Bila mereka naik perahu, ( dan perahunya diterjang ombak) dengan tulus dan sungguh-sungguh mereka berdoa kepada Allah, namun setelah Allah menyelamatkan mereka hingga tiba di daratan kembali, sekejap mereka berbuat kesyirikan kembali. ( ar Rum 65)
Saudaraku! Bagaimana dengan anda ?