Keutamaan sholat sunnah qobliyah Shubuh atau sholat sunnah Fajar.
Dalam shohih Muslim terdapat hadits dari ‘Aisyah, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua roka’at sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” Dalam hadits muttafaqun ‘alaih, ‘Aisyah mengatakan, “Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun sholat sunnah yang kontinuitasnya (kesinambungannya) melebihi dua rokaat (sholat rawatib) Shubuh.”
Lalu… bagaimana jika kita telat datang ?
Sesampainya di masjid Imam jama’ah Shubuh sedang menunaikan sholat Shubuh. Apakah boleh sholat sunnah qobliyah Shubuh diqodho’? Kapan diqodho’nya?
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz,rohimahullah, berkata :
“Jika seorang muslim tidak mampu menunaikan sholat sunnah fajar sebelum penunaian sholat Shubuh, maka ia boleh memilih menunaikannya setelah sholat Shubuh atau menundanya sampai matahari meninggi. Karena ada dalil (hadits) yang menunjukkan bolehnya kedua-keduanya.
Akan tetapi jika menundanya sampai matahari meninggi itu lebih baik karena ada perintah Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal ini. Adapun qodho’ sholat sunnah fajar tadi setelah sholat Shubuh maka telah shohih pula dari ketetapan (taqrir) beliau shollallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bolehnya.”
(Majmu’ Al Fatawa, 11: 373)
.
.
HADITS PERTAMA
.
Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang belum menunaikan sholat sunnah Fajar, hendaklah ia menunaikannya setelah terbit matahari.” (HR. at Tirmidzi)
.
.
HADITS KEDUA
.
Dari Qois (kakeknya Sa’ad), ia berkata, “Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah melihatku sedang sholat sunnah fajar setelah sholat Shubuh. Beliau berkata, “Dua roka’at apa yang kamu lakukan, wahai Qois ?” Aku berkata, “Wahai Rosulullah, aku belum melaksanakan sholat sunnah Fajar. Inilah dua roka’at sholat sunnah tersebut.” Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam lantas mendiamkannya.” (HR. Al Baihaqi, shohih)
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, حفظه الله تعالى