Bagi Yang Ingin Punya Anak Menjadi Ustadz

Enak yah jadi ustadz, apalagi yang ngetren.

Umrah, haji, pergi sana-sini gampang, ada lagi yang lebih seru, dikagumi banyak orang dan digandrungi banyaaaaak itu tuh, tentunya pasti menyandang gelar “anak shaleh”, keren abis bukan ?

Demikian bayangan banyak orang, akibatnya ada sebagian orang tua yang melakukan segala upaya agar anaknya bisa jadi ustadz.

Sampai-sampai sebagian orang tua ogah mendengar apalagi membantu putranya mewujudkan “mimpi” menjadi dokter, atau perwira TNI, atau perwira Polri atau pedagang atau lainnya.

Seribu satu cara dilakukan sebagian orang tua, yang penting anaknya mondok, sekolah agama, agar kelak “hidup mulia”, jadi “anak shaleh” karena bertitel “ustadz”.

Sobat! Kholid bin Walid rodhiyallahu ‘anhu bukan ustadz juga bukan ulama’, namun sejarah mengukir namanya dengan “tinta emas” berkat tajamnya pedang beliau.

Raja An Najasyi juga bukan ulama’ namun namanya harum dan jasanya diakui oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan ketika ia meninggal beliau dan para sahabat mensholatkan gaib. Bukan karena ilmu yang beliau ajarkan, namun karena jasanya melindungi para sahabat yang berhijrah ke Habasyah dan tentu juga karena ke-islamannya.

‘Uwais Al Qarni dikenang sejarah bukan karena ilmunya, namun karena baktinya kepada orang tuanya.

Karena itu jangan paksa anak anda meniti “anak tangga” menjadi ustadz, namun arahkan agar putra putri anda menjadi orang shaleh, apapun profesinya.

Lebih baik menjadi pengusaha shaleh, jendral shaleh, insinyur shaleh atau profesi lainnya yang serupa, dibanding “mantan santri” atau “ustadz mogol” alias setengah mateng atau “kiyai kagok”.

Semoga mencerahkan.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Bagi Yang Mendambakan Tinggal Di Kampung Islami

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.