Dari kitab yang berjudul “At Takfiir wa Dhowabithhu“, tentang Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran, ditulis oleh Syaikh DR. Ibrahim ar-Ruhaili, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Hakikat Iman Menurut Firqoh-Firqoh Menyimpang #2) bisa di baca di SINI
=======
.
? Hakikat Iman Menurut Firqoh-Firqoh Menyimpang #3 ?
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah..
Kita lanjutkan sekarang At Takfiir wa Dhowabithhu..
Kemarin kita telah menyebutkan tentang sejarah munculnya firqoh yang mengkafir-kafirkan, pertama adalah khawarij kemudian syi’ah dan ternyata semua kalangan ahli bid’ah mengkafirkan lawannya.
Kemudian Beliau menyebutkan tentang sejarah pemikiran takfiri yang mudah mengkafirkan di zaman belakangan ini.
Kata Beliau,
“pemikiran takfiri di zaman ini telah tersebar luas sekali, dimana yang membawa pemikiran takfiri di zaman ini, yang paling besar adalah yaitu pemikiran Sayid Quthub, yang merupakan Imam/tokoh paling dikagumi dalam ikhwanul muslimin.”
Dimana kitab-kitab Sayid Quthub ini sangat tersebar hampir keseluruh negeri-negeri Islam. Dan kitab-kitab Sayid Quthub ini dipenuhi dengan ungkapan-ungkapan mengkafirkan para pemimpin kaum muslimin bahkan masyarakat kaum muslimin di hari ini.
Contoh misalnya perkataan Sayid Quthub dalam kitab Ma’alim Fiithoriiq hal 158. Dia berkata:
“Masalah ini sebetulnya masalah kufur dan iman, masalah syirik dan tauhid, masalah jahiliyah dan Islam. Dan ini hendaknya jelas, sesungguhnya manusia di zaman ini bukanlah kaum muslimin sebagaimana mereka aku-akui, dimana mereka hidup dengan kehidupan jahiliyah”
Lihat… Sayid Quthub dalam buku ini mengatakan bahwa manusia di zaman ini bukan kaum muslimin, dia mengkafirkan seluruh kaum muslimin di zaman itu.
Dalam kitab Fi Dzilalil Qur’an jilid 2 hal 1057, ia berkata,
“sungguh zaman telah berputar sebagaimana dahulunya saat datang agama ini membawa Laa Ilaaha Illallah, dan manusia telah murtad menuju ibadah kepada manusia dan kepada kezholiman agama-agama”
Kemudian ia berkata,
“manusia-manusia yang murtad itulah yang suka mendengung-dengungkan adzan di timur maupun di barat dengan mengucapkan Laa Ilaaha Illallah tanpa dipahami maknanya..”
Lihatlah Sayid Quthub dalam kitab Fi Dzilalil Qur’an itu, menyebutkan bahwa orang-orang yang ada di zamannya kaum muslimin dari timur sampai barat, bahkan yang mengumandangkan adzanpun dianggap murtad dari agama Islam. Dia menuduh bahwa mereka mengucapkan Laa Ilaaha Illallah itu tanpa memahami maknanya.
Dia juga (Sayid Quthub) berkata dalam Fi Dzilalil Qur’an jilid 4 hal 2122,
“sesungguhnya tidak ada dimuka bumi hari ini negeri-negeri Islam (negeri muslim). Tidak ada pula masyarakat muslim.”
Lihat Sayid Quthub mengatakan bahwa di zamannya sudah tidak ada negeri Islam, semuanya kafir (menurut dia). Tidak ada lagi masyarakat Islam, semuanya kafir (menurut dia).
Ini menunjukkan bahwa pemikiran-pemikiran takfiri itu telah disebarkan racun-racunnya oleh Sayid Quthub yang menyesatkan ini, yang kemudian pemikiran-pemikiran Sayid Quthub ini, disebarkan oleh para pengikutnya dari kalangan ikhwanul muslimin.
Oleh karena itulah semua pemikiran-pemikiran takfiri di zaman sekarang dari kalangan kaum harokiyyin ini berasal dari pemikiran takfirinya Sayid Quthub. Bahkan Ulama-Ulama besar mereka sendiri mengakui itu.
Contoh misalnya Yusuf Al Qordowiy. Al Qordowiy berkata:
“Dalam fase ini muncullah kitab-kitab Sayid Quthub, dimana ia adalah merupakan fase terakhir dari pemikirannya yang tampak jelas dia mengkafirkan masyarakat”
Yusuf Al Qordowiy mengakui bahwa Sayid Quthub itu mempunyai pemikiran takfiri, mengakafirkan masyarakat yang ada di zaman itu.
Demikian pula yang diakui oleh Farid Abdul Kholik dalam kitab Al Ikhwanul Muslimun dalam Mizanul Haq.
Adapun Yusul Al Qordowiy tadi dalam kitab Auwaliyat Aul Harokah Islamiyah di hal 110.
Ini menunjukkan bahwa munculnya pemikiran takfiri di zaman ini memang kebanyakan dibawa oleh kaum yang menisbatkan diri kepada ikhwanul muslimin yang sangat mengagumi Sayid Quthub.
Dan di zaman ini banyak sekali pemikiran atau pengikut-pengikutnya baik di negeri kita ataupun di negeri-negeri yang lainnya.
Allahul musta’aan ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul “At Takfiir wa Dhowabithhu“, tentang Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran, ditulis oleh Syaikh DR. Ibrahim ar-Ruhaili, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/
.
Artikel TERKAIT :
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – At Takfiir wa Dhowabithhu – Kaidah-Kaidah Dalam Pengkafiran
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa – Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil Haq – Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN
AL FAWAID AL ILMIYYAH GROUP